BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor tanggapi pelaksanaan 'uang lelah tim vaksinator yang diberatkan kepada orangtua murid di SDN satu Cicadas beberapa waktu lalu.
Humas Disdik Kabupaten bogor, Ikbal Rukmana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemanggilan kepada kepala sekolah (Kepsek) SDN satu Cicadas.
Menurutnya, iuran dan pungutan tidak diperbolehkan dalam dunia Pendidikan sesuai dengan permendikbud no 75 tahun 2016
Namun, kata Agus, komite boleh memberikan sumbangan namun dengan teknis tertentu sesuai dengan peraturan tersebut.
"Dari hasil pemanggilan diketahui, pembiayaan konsumsi tersebut merupakan inisiasi dari komite sendiri tanpa ada usulan atau intruksi dari sekolah," tandasnya.
Usai melakukan pemanggilan, lanjut Ikbal, Disdik Kabupaten Bogor memberikan pembinaan lembaga terhadap SDN 1 Cicadas.
"Dan ini semua juga berlaku bagi semua sekolah berserta komite agar melakukan semua sesuai dengan teknis peraturan yang ada," katanya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten bogor, Agus Fauzi menjelaskan pihak puskesmas tak ada satu pun yang menerima uang hasil iuran tersebut.
"Itu kan pihak sekolah, silahkan tanya ke mereka (pihak sekolah, red)," tuturnya.
Agus menekankan, Dinkes Kabupaten Bogor sudah menginstruksikan agar tidak ada pungutan dalam pelayanan Vaksinasi.
"Yang jelas, Dinkes sudah lama menginstruksikan tidak boleh ada pungutan biaya dan Puskesmas patuh jalankan itu," tandasnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, Kepala Sekolah SDN satu Cicadas akui adanya iuran dari orangtua murid untuk menjamu nakes yang melaksanakan Vaksinasi pada dua Februari lalu.
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Cicadas satu, Sajili membenarkan adanya iuran Akomodasi yang dilakukan orangtua murid, dengan alasan untuk menjamu para nakes yang bekerja.
"Berawal dari sedang tidak adanya uang kas, salah satu guru berisiatif untuk menggunakan uang kas kelas yang dipegang oleh dewan kelas," katanya kepada Poskota.
Dengan total hitungan iuran mencapai Rp 3.485.000, Sajili akui ia baru mengetahui uang tersebut mencapai angka yang cukup banyak di hari pelaksanaan.
"Bahkan, saya baru tahu hari ini ada uang petugas sampai 1.500.000," akunya.
Padahal, menurut Sajili sendiri, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor tidak memberikan pembebanan terkait pembiayaan Vaksinasi ini.
"Mungkin karena orangtua sudah tau ada vaksin, mereka langsung inisiatif untuk mengadakan rapat membahas iuran, mungkin," ulangnya. (Billy Adhiyaksa)