Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Serentak di 17 Provinsi dari Istana Bogor

Sabtu 19 Feb 2022, 23:43 WIB
Presiden Joko Widodo saat bertemu pimpinan ADB. (foto: biro pers)

Presiden Joko Widodo saat bertemu pimpinan ADB. (foto: biro pers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo meninjau kegiatan vaksinasi serentak yang berlangsung di 17 provinsi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022) melalui konferensi video.

Ke-17 provinsi yang menggelar vaksinasi tersebut yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Papua, Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam sambutannya, Presiden mendorong mempercepat program vaksinasi dengan memfokuskan suntikan kedua dan penguat (booster) utamanya bagi para lansia dan di tempat-tempat dengan interaksi tinggi. 

"Hal ini bertujuan agar peyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air dapat terkendali," tutur Kepala Negara.

Presiden ingin agar seluruh kabupaten/kota dan provinsi ini konsentrasi di suntikan yang kedua, dan juga suntikan yang ketiga atau booster. 

"Karena dosis kedua dan dosis ketiga ini saya lihat masih banyak yang masih di bawah 60 persen, masih rendah, dan agar didahulukan yang lansia,” ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden berdialog langsung dengan sejumlah perwakilan di daerah yang melakukan vaksinasi secara serentak.

Presiden pun meminta agar percepatan vaksinasi dosis kedua dan penguat di provinsi tersebut terus dilakukan dengan melibatkan banyak pihak.

"Dibantu oleh Pangdam, Kapolda, Kabin, saya ingin agar dosis keduanya ini didorong. Kemudian yang untuk dosis ketiga untuk dosis penguat atau booster yang masih 3 persen agar dikonsentrasikan di tempat-tempat yang interaksinya tinggi,” tutur Presiden.

Kepala Negara mengapresiasi capaian vaksinasi di Provinsi Papua dan Maluku dengan kondisi geografis yang dinilai tidak mudah. Presiden pun mengimbau agar percepatan vaksinasi dapat difokuskan ke daerah dengan interaksi tinggi.

"Saya sangat memahami geografis wilayah yang medannya sangat berat di Papua utamanya yang di pegunungan. Oleh sebab itu, saya titip untuk kabupaten dan kota yang interaksinya tinggi itu lebih difokuskan di sana saja,” ucapnya.

Berita Terkait
News Update