JERMAN, POSKOTA.CO.ID - Ilmuwan Rusia yang bekerja di universitas Jerman akan diadili di Munich bulan ini.
Dia dituduh memata-matai program roket antariksa Ariane Eropa.
Terdakwa diidentifikasi hanya sebagai Ilnur N. ditangkap pada Juni 2021.
Dia merupakan yang terbaru dari sejumlah mata-mata Rusia yang ditemukan di wilayah Jerman pada saat ketegangan antara Rusia dan Barat berada pada titik terburuknya sejak Perang Dingin.
Pengadilan Munich pada Kamis (3/2) mengumumkan sidang akan dimulai pada 17 Februari dan diperkirakan akan berlangsung hingga 8 April. Demikian dilansir dari VOA Indonesia.
Jaksa menuduh Ilnur N. dihubungi agen Rusia pada musim gugur 2019 atau lebih awal ketika ia bekerja di sebuah universitas di Bavaria yang dirahasiakan namanya.
Dia diduga memberikan informasi ke Moskow tentang proyek penelitian teknologi kedirgantaraan. Khususnya roket Ariane.
Roket Ariane adalah kendaraan transportasi Badan Antariksa Eropa yang dirancang untuk mengangkut beban berat termasuk satelit ke antariksa.
Ilnur N. bekerja sebagai asisten peneliti di departemen ilmu alam dan teknologi universitas itu menurut jaksa.
Pada saat penangkapannya, Universitas Augsburg di bagian selatan Jerman mengatakan Ilnur N. sempat bekerja di sana.
Kasus ini mencuat sementara ketegangan sedang meningkat antara Moskow dan Barat terkait kemungkinan Rusia menginvasi Ukraina.
Kasus Ilmur N. adalah salah satu dari beberapa kasus dugaan mata-mata Rusia di Jerman.
Seorang laki-laki pria Jerman pada Oktober 2021 dijatuhi hukuman percobaan dua tahun karena menyerahkan denah gedung parlemen ke dinas rahasia Rusia saat dipekerjakan oleh sebuah perusahaan keamanan.
Kemudian seorang mantan pegawai kedutaan Inggris di Berlin ditangkap karena dicurigai memberikan dokumen kepada intelijen Rusia pada Agustus 2021 lalu. ***