MESKI temperamental ternyata Joniman, 50, mudah kasihan pada orang. Buktinya, setelah puas menghajar Ruslan, 37, selingkuhan bini pakai keris, korban diberi uang dan diminta berobat ke dokter. Setelah itu barulah Joniman menyerahkan diri ke polisi, terima salah usia aniaya orang.
Suami cap apapun pasti tidak rela istrinya diganggu orang, sebab ada hak monopoli di sana. Tapi di manapun perempuan cantik memang rawan gangguan, jangankan masih gadis, yang sudah bersuami saja banyak yang mengincarnya. Maka paling aman, punya istri yang berwajah sedang-sedang saja, sehingga ditinggal lama pun tetap aman, tak ada yang mengganggunya.
Tapi urusan istri kan tak lepas dari takdir atau jodoh dari Tuhan YME. Seperti Joniman dari Kecamatan Batui Kabupaten Banggai (Sulteng) ini misalnya, meski dia wajahnya hanya pas-pasan saja, tapi karena rejeki melimpah, enteng saja mencari bini yang secantik pemain sinetron sejuta episode. Sebab di mana pun perempuan juga kepengin jadi ratu rumahtangga, yang di rumah tugasnya hanya mlumah dan mamah.
Sayangnya, usia baru kepala 5 Joniman sudah tak mampu memuaskan istri dalam urusan ranjang. Maklum, dia terkena penyakit diabetes melitus (kencing manis), sehingga hasrat dan “sparepart” tak bisa kordinasi. Walhasil, meski bininya cantik selangit tapi ibarat mobil hanya nongkrong di garasi tanpa pernah dipanasi.
Tentu saja Ny. Linda, 40, indeks kebahagiaannya menurun drastis, di bawah 70 versi BPS. Sebab meskipun benggol selalu melimpah, tapi jika tak ada pasokan bonggol, ya nggak asyik jugalah. Saking sepinya sebagai ibu rumahtangga, diam-diam Linda mencari solusi di tempat lain. Ketemulah dia dengan Ruslan anak muda yang sangat enerjik, yang mampu menjawab kebutuhannya.
Awalnya Ruslan ragu juga, masak wanita secantik Linda tertarik pada dirinya yang hina nan papa. Tapi karena menolak rejeki itu tidak baik, pelan tapi pasti peluang emas itu pun langsung diambil. Maka di kala suaminya tak di rumah, Ruslan dapat undangan khusus untuk ke kamarnya, untuk memuaskan dahaga asmara.
Entah sudah berapa lama atau berapa kali aksi mesum Ruslan – Linda ini berlangsung, faktanya Joniman mencium permainan cinta di bawah tanah itu. Langsung saja Ruslan yang masih tetangga sendiri didatangi, dan diminta untuk tidak lagi mengganggu istrinya. “Sekali lagi kau ganggu istriku, tak bunuh kamu....!” kata Joniman persis seperti Kadir Srimulat.
Joniman memang mudah marah. Tapi karena Linda sangat legit macam bika ambon, Ruslan kadung berat untuk melepaskan. Maka atas undangan resmi istri Joniman ini, kembali dia nekad masuk kamar pribadi Joniman. Cuma sial kali ini, baru saja usai memuaskan hasrat Linda, dia kepergok oleh Joniman. Maka langsung dikejar dengan membawa keris macam punya Mahesa Jenar dalam cersil “Nagasasra Sabuk Inten”.
Awalnya Joniman hendak menusuk paha PIL istrinya itu, tapi karena ditangkis, yang kena tusuk lengan Ruslan. Langsung PIL Linda itu ambruk berdarah-darah. Dan di sinilah uniknya. Meski Joniman lelaki temperamental, melihat korbannya berdarah sedemikian rupa, tak tega juga. Ruslan diberi uang lalu katanya, “Sana berobat ke dokter atau puskesmas.!” Setelah memberikan uang barulah Joniman menyerahkan diri ke polisi.
Meski tukang marah, tapi jiwanya pemurah. (GTS)