ADVERTISEMENT

Residivis Baru Bebas Diorder Hajar Perempuan Punya PIL

Sabtu, 8 Januari 2022 07:54 WIB

Share
Karikatur Nah Ini Dia: Residivis Baru Bebas Diorder Hajar Perempuan Punya PIL. (karikaturis: PosKota/Ucha)
Karikatur Nah Ini Dia: Residivis Baru Bebas Diorder Hajar Perempuan Punya PIL. (karikaturis: PosKota/Ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KALAU sedang milik, rejeki takkan lari ke mana. Itulah peruntungan Wisnu (35) seorang residivis dari Semarang. Dia baru seminggu bebas dari LP Kedungpane, eh dapat order nggebuki perempuan yang punya PIL. Karena bayaran lumayan, dikerjain juga. Tapi habis nggebuki Ny. Minul, 40, Wisnu ditahan lagi.

Penjara itu mestinya jadi tempat orang bertobat dari kelakuan jahatnya. Sebab hidup di penjara itu sangat tersiksa. Tidur berdesakan dengan sesama napi, apa enaknya?

Soal perut memang dijamin negara, tapi yang di bawah perut, tanggungan siapa. Maka hanya residivis menganggap penjara sebagi TC untuk menambah keterampilan.

Wisnu, warga Mijen Semarang, dia sudah jadi langganan LP Kedung Pane. Karena seringnya masuk ke sana. Seminggu lalu dia baru saja bebas dari penjara, karena kasus Tipiring. Namanya juga eks napi, cari kerja mesti susah. Karenanya di rumah hanya bengong. Habis mau ngapaian, bini juga sudah lama minta cerai. Maka pas banget dengan namanya: Wisnu mengandung makna: wis suwe ora nganu.

Baru bengong macam sapi ompong, datanglah seorang lelaki Hardi (40) warga Mijen juga. Dia minta tolong untuk kasih pelajaran istrinya, Minul, karena selingkuh dengan lelaki lain. “Tapi nggebuki orang itu perlu biaya. Rp5 juta mau nggak? Kalau nggak mau ya cari residivis lainnya.” Kata Wisnu.

Ternyata Hardi tak keberatan. Maka diberinyalah DP sebanyak Rp1 juta, uang lengkapnya nanti kalau sudah ada eksekusi. Kenapa Hardi harus minta tolong orang lain, karena PIL istrinya tinggi besar. Mau melawan sendirian takutnya malah dilipat sekalian.

“Lumayan sudah ada orderan lagi,” kata Wisnu saat terima panjar dari Hardi.

Tapi ternyata Wisnu untuk jadi tukang kepruk, Wisnu juga butuh doping. Maka  uang panjar itu digunakan untuk minum-minum dulu sampai mabok. Sebab pengaruh bir bisa orang jadi pemberani, karena ada pemicunya.

Oleh Hardi sang resdivis diminta tunggu komando, kapan mulai jadi eksekutor. Dan ketika Ny. Minul memasukkan lelaki ke kamarnya, langsung Wisnu bergerak. Laki perempuan yang sedang hubungan intim digebuki bersama sampai benjol-benjol. Habis itu pura-puranya Wisnu kabur, padahal sebetulnya dia sudah siap dengan segala risikonya.

Minul tahu siapa pelakunya. Maka langsung saja lapor polisi, dan tentu saja tak lama kemudian Wisnu ditangkap. Polisi sudah tak heran lagi sebab pekerjaan Wisnu memang seperti itu. Baru bebas penjara masuk lagi sudah biasa, sehingga mirip-mirip Bahar Smith.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT