BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Bocah 11 tahun korban pencabulan di Bekasi Selatan alami trauma mendalam.
Diketahui tersangka merupakan tetangganya yang berinsial AY (31) dan peristiwa tersebut terjadi beberapa waktu lalu.
Atas insiden itu, kondisi SHZ (11) kini mengalami trauma yang cukup mendalam dan kerap murung.
Hal tersebut diungkapkan oleh FN, pendamping keluarga dan juga korban.
Diungkapkannya bila SHZ, belum banyak bersuara dan menjadi lebih pendiam.
"Kondisi anak masih trauma, masih blm bisa ngomong, jadi masih bengong bengong gitu," ujar FN saat ditemui PosKota, dikediaman rumah ibu D orang tua korban, Rabu (29/12/2021) siang.
SHZ juga dikatakannya masih belum dapat mendapat respon pada situasi lingkungan sekitar, bahkan trauma itu juga dirasakan langsung oleh keluarganya sendiri.
"Masih takut takut, ketemu sama saudara nya sendiri aja yang cowok gak mau. Jadi kayak takut melihat laki laki gitu, ada saudara sendiri yang biasanya main bareng ini enggak, malah menyendiri," ujar FN salah satu pendamping.
Sifat emosional yang didapat oleh SHZ juga sangat terlhat jelas, karena selain kerap menyendiri, korban menjadi lebih pendiam.
"Iya pendiam, yang biasanya mau bergaul malah menyendiri sekarang," sambungnya
Kini SHZ telah berada di tambun yang merupakan rumah dari nenek korban, hal tersebut karena SHZ tak ingin melihat lingkungan di rumah kontrakan sebelumnya.
"Takut, gak mau disini lagi dia, mau pindah sekolah aja (di wilayah Tambun). Gak mau disitu lagi (Bekasi Selatan) katanya," bebernya
FN yang saat itu mewakili D yang tengah sakit mengungkapkan, bahwa SHZ hingga saat ini masih terus dikunjungi keluarga, meski SHZ berada di tambun selatan.
"Lebih memahami keinginan anak seperti apa dan lebih melakukan pendekatan secara emosional," ujar FN disamping Dian saat ditemui dikontrakkannya di Bekasi Selatan.
Didampingi Psikolog dan Trauma Healing dari KPAD Kota Bekasi
Ia juga menceritakan bahwa Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, KPAI dan DP3A terus memberikan perlindungan kepada korban maupun keluarga hingga pada proses persidangan.
"Ya welcome banget dan disambut baik, Iya dari KPAD dan KPAI sama DP3A, dari awal hingga sekarang masih mendampingi," bebernya
Selain itu, pendampingan dari Psikolog yang telah mendampingi SHZ (11) sejak datang ke KPAD Kota Bekasi SHZ terus berupaya melakukan trauma healing.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Kasus Orang Terinfeksi Varian Omicron di Indonesia Bertambah Jadi 46 Orang”. (youtube/poskota tv)
Diungkapkannya FN, ia korban, Keluarga dan psikologi telah berkoordinasi dan akan mengajak ke Sebuah tempat rekreasi, agar SHZ mendapatkan suasana baru.
"Dari kami ke psikolog telah berkoordinasi, akan tetapi si anak malah gak mau dibawa jauh, karena masih trauma, kemarin kita coba ngomong maunya kemana, gitu tapi katanya mau ke salju. Tapi kan orang tua Keadaan mya masih drop, mungkin saya dan ibu nya, sama psikolog akan memberikan ketempat rekreasi, mengenal supaya kamu masih bisa jauh lebih bahagia, masih bisa mengenal lingkungan, menghilangkan (trauma) nya pelan pelan sih," pungkasnya. (ihsan fahmi)