JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pihak Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan beberapa upaya guna menangani kasus pelecehan seksual yang diduga melibatkan salah satu dosen kampus tersebut.
Sebelumnya, seorang dosen UNJ berinisial DA diduga melakukan pelecehan seksual berupa sexting ke beberapa mahasiswi. Bahkan kabar tersebut viral di media sosial
Menyusul adanya dugaan tersebut, Kepala Divisi Humas Media UNJ, Syaifudin mengatakan bahwa pihaknya meminta mahasiswa maupun mahasiswi UNJ yang merasa jadi korban kekerasan seksual untuk melapor ke pihak tingkat program studi maupun fakultas.
"Bagi sivitas UNJ yang merasa menjadi korban kekerasan seksual di lingkungan UNJ dapat menghubungi unit kerja atau fakultas atau program studi dengan menunjukkan bukti-bukti yang kredibel," ungkap Syaifudin melalui keterangannya, Kamis (9/12/2021).
Selain itu, kata dia, UNJ juga memberikan perlindungan psiko-sosial bagi korban kekerasan seksual.
Lebih lanjut, Syaifudin mengatakan saat ini pihaknya sedang menyusun Peraturan Rektor Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di lingkungan UNJ.
"Hal tersebut dilakukan sebagai dasar pembentukan Satgas Pencegahan dan Penanganan kekerasan seksual di lingkungan UNJ," ungkap Syaifudin.
Ihwal dosen DA yang diduga melakukan pelecehan seksual, Syaifudin menegaskan pihaknya akan menindak oknum tersebut.
"Oknum dosen yang terbukti bersalah melakukan kekerasan seksual, maka pihak UNJ akan memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di kampus," tuturnya.
Ia mengatakan, dalam menyelesaikan masalah perihal kekerasan seksual, UNJ berpegang pada asas praduga tak bersalah dengan memanggil oknum tersebut untuk proses lebih lanjut.
"Kita telusuri dahulu kasusnya. Kita panggil oknumnya, dan kita dalami kasusnya seperti apa. Setelah itu, baru akan ada sanksi yang kami berikan kepada oknum," terangnya.
Adapun kata Syaifudin, jenis pelecehan seksual yang dilakukan DA, yaitu jenis perilaku menggoda dalam pesan teks atau sexting.
Hal itu terlihat dalam unggahan tangkapan layar yang viral di media sosial misalnya, DA menulis kalimat seperti "I love u" atau "Mau kah km menikah dg saya.?" via pesan. (Cr02)