BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pasca penangkapan tiga orang terduga teroris oleh tim Densus 88 Anti Teror Polri, Selasa (17/11/2021) lalu, Yayasan yang diurus ketiga terduga kini menjadi terganggu.
Sebuah Yayasan Pesantren yang didirikan dan diurus oleh tiga terduga Ustadz Farid Okbah, Ahmad Zain An Najah dan Anung Al Hamat, kini menjadi terganggu.
Hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Yayasan Al Islam, Ismar Syafrudin, jika para santri yang dikelola oleh tiga kliennya tersebut, kini terganggu.
"Sangat terganggu, jelas ini kan kita kasih pemahaman, kalian harus bersabar, pesantren ini harus tetap berjalan, karena kita mengindikasikan kalau ini yang sangat dirugikan adalah negara kita, negara Indonesia," ucap Ismar Syafruddin, Rabu (17/11/2021).
Sambung Ismar, jika para santri di yayasan Al Islam yang terletak di jalan kampung sawah, Jati Melati, pondok Melati ini telah melahirkan santri yang intelektual, dan berkontribusi bagi Indonesia.
"Pesantren ini betul-betul memiliki kontribusi yang sangat besar mencerdaskan orang-orang santri yang alhamdullilah banyak yang lulus di Madinah, lulus di beberapa tempat, jadi pengajar di beberapa pesantren," sambungnya
Sementara diketahui, jika Yayasan pesantren Al Islam tersebut, telah dihuni oleh sebanyak 46 santri.
Setelah santri tersebut berada di yayasan Al Islam, nantinya akan dibekali dengan materi yang difokuskan pada Tahfiz Quran.
"(Ada) 46 santri, jadi dari pesantren-pesantren, diolah lagi oleh beliau, bagaimana caranya mereka jadi tahfiz qurannya lebih bagus, pemahaman syariahnya jadi lebih bagus lagi," sambungnya
Sebelumnya dikatakan Ismar Syafruddin, jika ketiga kliennya yang menjadi terduga tersangka teroris tersebut, membuat ia dan para kerabatnya terkejut atas penangkapan tersebut.
Menurutnya, Ustadz Farid Okbah, Ahmad Zain An Najah dan Anung Al Hamat, adalah para alim ulama yang lurus, dan dugaan teroris tersebut adalah sebuah kekeliruan.
"Ulama-ulama lurus semua, ulama, tidak pernah sedikitpun merugikan negara tidak pernah sama sekali, beliau bikin al Islam ini ngga ada sama sekali, untuk umat semua karena beliau orang-orang yang dipercaya," tuturnya.
"Dan kami tau persis keseharian beliau, kalau ada teroris dianggap yang seperti beliau, saya juga bingung, ada apa. Ada pernyataan bahwa beliau mendirikan partai untuk menampung JI, nauzubillahimindzalik," pungkasnya (Kontributor/Ihsan Fahmi)