ADVERTISEMENT

Warga Ramai-ramai Merespons Kebijakan Wajib Tes PCR untuk Seluruh Moda Transportasi: Jelas Sangat Memberatkan!

Kamis, 28 Oktober 2021 13:42 WIB

Share
PO bus di Terminal Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. (foto: cr01)
PO bus di Terminal Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. (foto: cr01)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpisah, calon penumpang bus di terminal Grogol, Ali (33) mengatakan jika memang penerapan tes PCR diberlakukan, maka hal itu nantinya akan menyulitkan.

"Kalau bisa si jangan (diterapkan), karena biar memudahkan penumpang kan," tuturnya.

Menurut Ali, tes PCR kepada calon penumpang tidak masalah jika mobilitas penumpang yang menggunakan transportasi seperti bus jarang dilakukan.

Namun jika penggunaan moda transportasi tersebut sering digunakan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari, maka hal itu jelas memberatkan penumpang.

"Apalagi kalau tes PCR gitu hanya berlaku satu hari kan," ucapnya.

Ali menjelaskan, wacana penerapan tes PCR akan memberatkan penumpang yang menggunakan moda transportasi umum seperti halnya bus.

"Kaya saya mau ke Madiun dua tiket udah Rp400 ribu, kalau ditambah harus tes PCR berarti harus dua kali bayar," pungkasnya.

Sementara itu, Firda, pengguna Kereta Api yang biasa naik dari Stasiun Palmerah mengatakan, wacana kebijakan penerapan tes PCR itu jelas sangat menyusahkan.

Sebab, harga tes PCR yang masih dianggap mahal justru menajdi beban baru bagi dia. Terlebih harga tes PCR lebih mahal dibanding harga tiket kereta itu sendiri.

"Jadi kaya lebih mahalan harga tes PCR nya dari pada ongkos naik keretanya," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT