PAN Gabung Kubu Jokowi Setelah Dua Kali Kalah Dukung Prabowo, Zulkifli Hasan: Yang Penting Kokoh Dalam Persatuan!

Selasa, 26 Oktober 2021 09:18 WIB

Share
Ketua PAN, Zulkifli Hasan (Foto: Syaiful Amri/Publiktanggamus.com)
Ketua PAN, Zulkifli Hasan (Foto: Syaiful Amri/Publiktanggamus.com)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan penjelasan mengapa saat ini pihaknya memilih untuk bergabung dengan kubu pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

Langkah PAN untuk bergabung ke kubu Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah karena partainya memilih untuk bersikap waras dan lebih rasional lagi.

Pria yang kerap disapa Zulhas itu juga mengungkapkan mengatakan pihaknya ingin lebih realistis lagi setelah dua kali kalah saat mendukung Capres di luar Jokowi.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN di Riau pada Minggu (24/10/2021).

"Kita dua kali mendukung Capres di luar Pak Jokowi, dua kali kalah. Kita lihat sekarang, narasi-narasi negatif masih beredar di media,” kata Zulhas.

“Narasi yang membuat pengap dan saling menyakiti satu sama lain. Itu sangat tidak produktif, menurut PAN," tambahnya.

Zulhas ingin partainya tidak perlu lagi terlibat dalam sejumlah narasi-narasi yang tidak produktif karena hanya akan memicu permusuhan.

"Pak Prabowo sudah jadi menteri, Pak Sandi jadi menteri juga. Yang kita dukung saja sudah bergabung, kalau yang didukung  sudah bergabung, sementara yang mendukung masih mencerca, itu tidak produktif. Atmosfer politik kita jadi pengap," ucapnya menambahkan.

Mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia itu menurutkan partainya akan lebih fokus dalam hal-hal bersifat produktif dan mengabaikan keributan yang terjadi di media.

"Itu lebih penting daripada kita sibuk dengan perpecahan pasca Pilpres. Kita ingin diskusi dan narasi produktif,  yang berkemajuan, sehingga kita kokoh dalam persatuan. Itu pendapat kita," paparnya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar