JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mengalami kericuhan pada Kamis 7 Oktober 2021.
Dugaan penganiayaan lima narapidana oleh oknum sipir memincu terjadinya kerusuhan.
Sejumlah narapidana dan tahanan di Lapas Kelas III Parigi Moutongyang mengamuk dan berujung pada kericuhan di dalam lapas.
Dalam peristiwa itu, narapidana juga sempat membakar kasur dan kursi kayu di luar blok tahanan, hingga berupaya menerobos pintu lapas.
Bahkan sebagian besar ruangan kantor dikuasai ratusan narapidana dan tahanan.
Tak sampai disitu, dalam kejadian tersebut juga terdapat aksi pelemparan batu dan botol kaca ke arah petugas yang mencoba menenangkan narapidana di sisi tengah gerbang utama menuju ruang tahanan.
Kapolres Parigi Moutong, AKBP Andi Batara Purwacaraka membenarkan kerusuhan di Lapas Parigi.
"Pengerusakan dilakukan di dalam area lapas. Kami belum tau detailnya, karena itu kewenangan pihak Kemenkumham dan Lapas," kata AKBP Andi.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa Andi mengungkapkan personel polisi disiagakan di sekitar Lapas Parigi terdiri dari personel Polres Parigi Moutong dan Polda Sulteng.
"Kami siagakan 120 personel Polres di Lapas dan ada bantuan dari Polda Sulteng yang siaga di Mapolres. Kami masih mengupayakan langkah persuasif dengan melakukan negosiasi," terang AKBP Andi.
Dalam proses negosiasi itu, Polisi memenuhi tuntutan narapidana agar oknum sipir yang diduga melakukan penganiayaan terhadap narapidana diproses hukum.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas III Parigi Muhammad Askari Utomo berjanji segera menindaklanjuti permintaan narapidana jika menyampaikan tuntutan secara baik-baik.
"Teman-teman coba tenang, bicara baik-baik, biar saya tahu apa tuntutan kalian," katanya sambil melerai kericuhan.
Akibat tindakan anarkis, pihak kepolisian sempat membuang tembakan peringatan untuk menghalau kericuhan.
Tetapi, ratusan narapidana tetap berupaya menerobos gerbang utama menuju pintu keluar Lapas.
Otoritas Lapas berjanji segera menindaklanjuti tuntutan narapidana pasca-keributan yang terjadi petang itu.
Video Menara Saidah, Gedung Angker di Tengah Kota. (youtube/poskota tv)
"Apapun tuntutan mereka (narapidana) kami dengarkan dan kami teruskan kepada pimpinan, untuk saat ini fokus kami meredam agar situasi terkendali dan kondusif," kata Kepala Lapas Kelas III Parigi, Muhammad Askari Utomo.
Otoritas Lapas akan melakukan klarifikasi dari berbagai pihak, termasuk pemeriksaan terhadap sejumlah narapidana dan sipir yang bertugas saat itu.
Kericuhan di Lapas Kelas III Parigi terjadi setelah razia barang dan pemeriksaan terhadap sejumlah warga binaan oleh petugas terkait dugaan peredaran narkoba.
Tahanan mendapat perlakuan tidak wajar dari sipir yang sedang bertugas, membuat narapidana tersulut emosi dan kericuhan pun tidak bisa terhindarkan. (ahmad faisal muzaki)