JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang remaja berinisial MF (17) diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan menjadikannya sebagai wanita pemuas nafsu laki-laki.
Hal itu diketahui setelah ibu korban bernama Linda, melihat foto anaknya tersebar di aplikasi Chatting MiChat.
Linda mengatakan, awalnya sang anak pergi meninggalkan rumah sejak 2 September 2021 lalu dengan alasan ingin menuju ke acara ulang tahun temannya.
"Anak saya ga pulang-pulang dari tanggal 2 sampai kemarin itu," ujarnya kepada Poskota saat dikonfirmasi, Kamis (30/9/2021).
Beberapa hari tidak pulang ke rumah, Linda pun curiga dan sempat mencari informasi ke Polsek dan Polres.
"Selama itu juga gak ada komunikasi sama sekali saya ke anak saya, hapenya juga ga aktif," jelasnya.
Kemudian pada tanggal 24 September 2021, dia mendapatkan kabar dari keponakannya bahwa MF ada di salah satu aplikasi Chating yaitu MiChat.
Linda bersama keponakannya kemudian berpura-pura mengontak MF melalui aplikasi tersebut.
"Kita pura-pura dulu, memang ada disitu takut anak saya dijual sama dia, dimanfaatkan sama dia. Akhirnya kam terbukti anak saya ga tau apa-apa," paparnya.
Dijelaskan Linda, pada tanggal 19 September 2021, MF sempat pulang ke rumah.
Awalnya Linda mengabari MF bahwa sang ayah sedang sakit dan masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Saat ditanya, MF mengakui bahwa dia menjadi salah satu pekerja wanita yang open BO.
"Dia ngomong, mamah saya ini open BO, terus kamu ngapain? Saya cuma disuruh bales-bales chat doang, tapi anak saya ga cerita jauh karena dia takut sama saya," ungkapnya.
Selain itu, kata Linda, MF juga mendapatkan ancaman dari teman-temannya bahwa hika ia bercerita kepada orang tuanya, maka aibnya akan di sebar ke media sosial.
"Dia pulang cuma satu hari doang. Kata temennya lu ga balik lagi lu gue sebarin ke tiktok, diancam di malu-maluin, anak saya takut dong dapat ancaman kaya gitu takut saya malu," ucap Linda.
Kemudian MF kembali pergi meninggalkan rumah. Sementara Linda masih tidak percaya bahwa anaknya berbuat seperti itu.
Sebab menurut Linda, anaknya itu masih anak polos yang belum mengerti apa-apa. Bahkan untuk memegang uang sebesar Rp50 ribu saja jarang sekali.
"Saya baru tau itu kemarin (MF jadi korban TPPO). Saya tanya kenapa kamu baru pulang kamu pergi lagi, saya di ancam kata dia sama temen-temennya," urainya
"Anak saya masih polos, gatau duit dia mah, duit aja kadang minta jajan udah, pulsa minta dibeliin, gitu doang, megang uang 50 ribu itu jarang banget," sambung Linda.
Kemudian setelah mengetahui anaknya menjadi korban TPPO melalui aplikasi chating, dia pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya. (cr01)