JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemberitaan mengenai pesta miras remaja yang terjadi di daerah Cilandak KKO, Jakarta Selatan pada Rabu (15/9/2021) sedang ramai di perbincangkan publik sekarang ini.
Namun terdapat Fakta menarik dari Kejadian penggrebekan pesta miras di rumah kosong tersebut
Faktanya ternyata para remaja tersebut belum memulai untuk meminum minuman keras di rumah kosong tersebut, Pantauan Poskota.co.id, Jumat (17/9/2021) dan dalam wawancaranya dengan Ketua RT.13/RW.08, Solikin Hadi Cahyono (50).
Ternyata, para remaja tersebut memang diketahui berencana untuk nongkrong sambil meminum miras.
Akan tetapi karena sudah diketahui oleh pak RT dan beberapa warga, akhirnya dilakukan penggrebekan rumah kosong yang menjadi tempat para remaja tersebut nongkrong.
Kejadian ini bermula pada saat beberapa warga yang terdiri dari pak RT, anaknya, dan dua orang warga menggerebek beberapa anak-anak yang akan berpesta minuman keras (miras) di sebuah rumah kosong pada Rabu (15/9/2021) pukul 15.00 WIB.
Lalu ketua RT wilayah tersebut langsung mengetahui peristiwa tersebut dan lansung datang ke TKP untuk menghentikan kegiatan yang dilakukan oleh para remaja tersebut.
Setelah penggrebekan tersebut, RT langsung melaporkan kegiatan tersebut ke pihak berwajib dan langsung diamankan berserta menyita barang bukti.
“Mereka emang awalnya mau nongrong sambil bawa miras, tapi engga jadi karna sudah ketahuan, mereka juga masih dalam keadaan normal dan belum meminum miras tersebut," ujar Solikin, Ketua RT 13/RW.08, Jumat (17/9/2021) siang.
Dalam penggerebekan itu, warga menemukan lima botol minuman keras yang masih utuh dan belum dibuka segelnya.
Terdiri dari anggur merah, anggur putih dan juga bir.
Minuman keras tersebut didapatkan dengan cara 2 botol dibeli dan 3 dari simpanan di rumah salah satu pemuda tersebut.
Barang bukti berupa kelima botol miras tersebut disita dan langsung dimusnahkan di tempat oleh ketua RT dan juga pihak aparat polisi.
Solikin juga menambahkan, dari delapan orang yang digrebek terdapat enam orang laki-laki dan dua di antaranya perempuan.
Diketahui, para anak-anak tersebut berusia paling tua 15 tahun dan yang paling muda berumur 9 tahun.
Dan di antara mereka masih ada yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Solikin juga memaparkan rumah yang menjadi tempat mereka nongkrong tersebut memang sudah tak dihuni selama enam bulan.
Namun, pemilik rumah kosong tersebut berencana untuk membangun kembali rumah tersebut.
Solikin mengatakan, anak-anak tersebut masuk ke salah satu kamar dengan menjebol pintu.
Padahal, sebelum digerebek pada Rabu siang, anak-anak tersebut sudah pernah digerebek di tempat yang sama.
Setelah kejadian ini, Solikin akan berkoordinasi dengan pemilik rumah agar kembali menutup pintu kamar yang telah dibobol.
Akhir dari kejadian ini, para warga sekitar TKP memberikan peringatan kepada anak-anak agar tidak lagi menongkrong di rumah kosong tersebut.
Solikin juga menyebutkan, bahwa anak-anak sudah membuat surat pertanyaan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut yang dianggap meresahkan warga sekitar wilayah tersebut.
“Yak, Akhirnya dilakukan dengan jalur damai, mereka berjanji buat engga mengulangi perbuatan tersebut, baik dari membawa miras, membobol rumah, ataupun menjadikan rumah kosong sebagai tempat nongrong lagi”, Tambah Solikin. (PKL-01/Adji)