JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pegiat media sosial, Denny Siregar mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlalu main aman sehingga jika ada permasalahan yang datang kepadanya langsung dibuang ke pemerintah pusat.
Pria berusia 47 tahun itu juga mengungkapkan Anies Baswedan hanya akan menikmati hasil jerih payah dari dari pemerintah pusat apabila kebijakan yang diambil berhasil dijalankan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Denny Siregar melalui akun Twitter pribadinya yang diposting pada Sabtu (28/8/2021).
“Kalo ada masalah, lempar ke pusat. Langsung cuci tangan bersih-bersih. Pas pusat berhasil, dia yang ambil piala dan angkat tinggi-tinggi,” cuit Denny Siregar.
Lebih lanjut, Denny juga menyatakan dirinya muak dengan sikap Anies Baswedan yang dianggap terlalu oportunis.
“Nies @AniesBaswedan… sifat oportunisnya jangan keliatan gitu lah… muak rasanya,” tutur Denny Siregar menambahkan.
Dalam cuitannya itu, Denny Siregar juga mencantumkan dua tangkapan layar dari judul artikel berita media online.
Gambar yang pertama berjudu; “Anies Serahkan Penanganan Covid-19 ke Pusat, Epidemiolog: Memang Tugas Pemerintah Pusat” dan judul artikel kedua yakni “Anies Pamer Vaksinasi Corona Jakarta Tembus 105%: Tetangga Masih 15%”.
Denny Siregar memang terkenal sering membuat cuitan-cuitan yang kontroversial di akun Twitternya.
Sebelumnya Denny Siregar juga menyebutkan bahwa Islam secara mayoritas dimiliki oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah saja, bukan termasuk para kadal gurun (kadrun).
Menurut Denny Siregar, kadrun merupakan sebuah minoritas yang hanya berpikiran sempit yang dipengaruhi oleh gerakan ekstremisme, fundamentalisme dari Timur Tengah, untuk menstigma pihak yang dicap radikal.
Untuk itu, Denny mengimbau agar tidak terlalu memperdulikan para kadrun karena kelompok mereka hanya dianggap sebagai pengrusuh dan juga berisik yang dapat menimbulkan suatu permasalahan.
“Kadrun itu dalam Islam dia minoritas. Cuman teriakannnya doang yang gede, berisik kayak kantong kresek,” tulis Denny Siregar di dalam akun Twitter pribadinya (@Dennysiregar7) pada Jumat (27/8/2021).
“Yang mayoritas (dalam Islam) itu warga NU dan Muhammadiyah. Mereka adem, diam dan toleran. Jadi jangan liat Islam dari wajah kadrun. Wajah mereka penyok,” sambungnya.
Selain itu, pria berusia 47 tahun itu merasa rishi apabila ada yang membanding-bandingkan pihak mayoritas dan minoritas yang ada di Indonesia.
Menurutnya, hal itu justru terlihat seperti orang yang sudah terlebih dahulu kalah dalam diri mereka karena dibatasi dengan konsep minoritas.
"Gua itu ampe sekarang risih dengar org ngomong, "Enak lu mayo, gua ini mino.. Spt ada nada kalah dalam dirinya,” imbuh Denny Siregar.
“Kalah karena dia sendiri sdh batasi dirinya dgn konsep mayo mino. Spt org yg batasi dirinya dgn konsep kaya miskin. Untung teman2 gua gak spt itu. Kami Indonesia," ucapnya lebih lanjut. (cr03)