JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Eks Menkes RI era SBY, Siti Fadilah Supari beberkan penilaiannya soal vaksin Nusantara.
Untuk diketahui vaksin nusantara adalah gagasan dari Eks Menkes era Jokowi, dr Terawan Agus Putranto.
Siti Fadilah membahas tentang vaksin Nusantara dengan Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga Prof. dr. Chairul Anwar Nidom di kanal YouTubenya.
"Saya salut kepada Pak Terawan yang mempunyai cetusan ide itu. Bisa membelokkan namanya dendritik sel, yang tadinya untuk kanker, dibelokkan ke inflamasi," kata Prof Nidom, dari kanal YouTube Siti Fadilah Supari, Rabu (18/8/2021).
Menanggapi pernyataan dr Nidom, Siti Fadilah juga berikan penilaian mengenai vaksin nusantara.
Bahkan Siti Fadilah mengakui jika vaksin Nusantara memiliki khasiat yang luar biasa untuk tubuh.
"Setelah saya disuntik dendritik sel, itu saya seger banget dan sakit-sakitnya itu ilang," ucap Siti Fadilah.
"Yang biasanya suka kaya kaku-kaku (itu hilang), ya namanya juga udah tua, kurang olahraga," sambung dia.
Sebelumnya, Siti Fadilah melalui Instagramnya menginformasikan jika ia disuntik vaksin dendritic cell buatan eks MenkesTerawan.
“Saya disuntik dendtritic cell saya sendiri oleh dr Terawan, 12 Mei 21,” tulisnya, seperti poskota.co.id dari Instagram @siti_fadilah_supari, diunggah (10/7/2021)
Yang buat terkejut adalah Siti Fadilah blak-balakan mengatakan bahwa vaksin Nusantara buatanTerawan adalah solusi pandemi.
“Tahukah saudara-saudaraku, sejatinya vaksin nusantara adalah solusi pandemi ini. Tapi Why?” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, mantan Dirut PT PLN (Persero), Dahlan Iskan juga mengungkapkan bagaimana Vaksin Nusantara (VakNus) yang dibuat Terawan berhasil meringankan gejala Covid-19.
Vaksin tersebut disuntikan pada relawan vaksinasi nusantara, yang menjadi relawan adalah pelatih olahraga senam dansanya, Ali Murtadio.
"Salah satu pelatih kami positif. Ia juga relawan Vaksin Nusantara, Ali Murtadlo, 56 tahun. Ali tidak merasakan gejala apa pun. Tidak panas (36,7), tidak batuk, tidak mual, tidak sering ke belakang, tidak kehilangan rasa," kata Dahlan, dikutip dari situsnya Disway, Rabu ini (7/7/2021).
Namun jika diketahui, hingga kini vaksin Nusantara alami sejumlah hambatan, diantaranya adalah tidak mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). (cr09)