ADVERTISEMENT

Jakarta Masih Jadi Magnet, DPR: Pemerintah Harus Mampu Buat Lapangan Pekerjaan Baru di Desa

Jumat, 14 Mei 2021 22:43 WIB

Share
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo .(Ist)
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo .(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan, Jakarta masih menjadi magnet bagi pendatang baru untuk mencari lapangan pekerjaan paca lebaran. 

Untuk itu katanya, pemerintah harus mampu membuat lapangan pekerjaan baru di desa. Sehingga akan menghambat laju urbanisasi.

"Sehingga masyarakat pendatang (pasca lebaran, red) tidak berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan," kata politisi PDI Perjuangan ini saat dihubungi, Jumat (14/5/2021).

Untuk itu katanya, pemerintah perlu menciptakan sumber-sumber penggerak ekonomi di daerah-daerah. Terkait dengan menghambat atau untuk meminimalkan arus urbanisasi dari desa menuju ke kota maka di desa harus ada pekerjaan yang jelas.

"Saya kira diperlu diperkuat  program di desa.  Anggaran desa  bisa dimanfaatkan  untuk tujuan ekonomi tidak sebatas pada infrastruktur," katanya.

Rahmad mengatakan, salah satu tolak ukurnya, yakni menciptakan kue-kue ekonomi di desa dan  di kampung.  Salah satu solusi untuk meminimalkan arus urbanisasi yang misalnya,  program padat karya menggunakan anggaran desa. 

"Perlu didorong untuk kue-kue ilmu ekonomi misalnya untuk koperasi untuk modal kerja bagi Badan usaha milik desa (Bumdes)," ucapnya.

Dengan demikian desa atau kampung  tidak akan terjadi kekurangan sumber daya manusianya. Dimana  para pemuda dan para calon pekerja yang di desa itu tetap tinggal di desanya dengan tetap mengolah sumber daya di kampungnya.

"Untuk bisa memanfaatkan dana desa, butuh kearifan dari para pemimpin desa maupun kepala daerah agar memberikan pengalokasian dana desa untuk pembangunan ekonomi," tutupnya. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT