TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Hadiyanti (60), pemilik rumah yang akses keluar masuk tempat tinggalnya ditutup tembok beton setinggi 2 meter kini kembali dapat bernapas lega. Hal itu menyusul tembok yang menghalangi rumahnya dibongkar petugas, Rabu (17/3/2021) pagi.
Hadiyanti berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu proses pembongkaran tembok. Dia mengaku lega karena kini dapat kembali melihat jalan setelah dua tahun lamanya tembok beton mengisolasi rumahnya.
"Terima kasih Allah SWT, media, dan atas aparat semuanya. Selama dua tahun ini ibu nggak lihat jalan, sekarang sudah lihat jalan, rasanya kayak mimpi," ujar Hadiyanti saat ditemui di lokasi, Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Tembok Beton yang Tutup Rumah Warga Akhirnya Dibongkar, Ahli Waris akan Tempuh Upaya Hukum
Hadiyanti mengungkapkan, pembangunan tembok permanen tersebut baru dilakukan dalam sebulan ini. Namun untuk tembok sebelahnya telah dua tahun dibangun.
"Kalau tembok permanen baru sebulan ini. Kalau tembok kemarin tuh nggak mati, masih bisa masuk motor. Kemarin ini (saat pembangunan tembok kedua) nggak sama sekali," katanya.
Meski begitu, dirinya mengaku masih merasa khawatir akan kembali dilakukan pemagaran tembok yang sama oleh ahli waris, meski telah dilakukan pembongkaran okeh petugas.
"Masih ada kekhawatiran, namanya manusia. Sedangkan di depan dia tutup, di belakang dia buka. Kami juga was-was," katanya.
Baca juga: Tegas! Timbulkan Keresahan, Pemkot Tangerang Bongkar Tembok Beton di Rumah Warga Ciledug
Diberitakan sebelumnya, petugas dengan menggunakan alat berat mulai membongkar tembok beton setinggi 2 meter yang menutupi akses jalan rumah warga di Jalan Akasia RT 04/03 , Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Pembongkaran paksa tembok sepanjang 300 meter tersebut dilakukan untuk mengembalikan fungsi jalan yang ditutup Asrul Burhan alias Ruli, pemilik tembok.
Pembongkaran tersebut dilakukan lantaran Ruli enggan membongkar sendiri meski Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah memberikan waktu untuk membongkar yakni pada Selasa kemarin. (toga/ys)