Tembok Tutup Akses Rumah Warga juga Terjadi di Pemalang, Kali Ini Gegara Sakit Hati usai Kalah Pilkades

Rabu 17 Mar 2021, 14:33 WIB
Tembok yang menutup akses rumah warga di Pemalang, Jawa Tengah. (ist)

Tembok yang menutup akses rumah warga di Pemalang, Jawa Tengah. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Selain di Ciledug, Tangerang, Banten, ternyata kasus pemblokiran akses jalan dengan membangun sebuah tembok besar juga terjadi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Kali ini kasus pemblokiran akses jalan dilakukan oleh H. Sukendro seorang warga Desa Widodaren, Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Pemblokiran tersebut ia lakukan diduga sakit hati setelah kalah dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Baca juga: Sengketa Lahan, Warga Ciledug Harus Panjat Tembok Setinggi 2 Meter untuk Keluar Masuk Rumah  

Bahkan akibat pemblokiran tersebut, ada empat rumah warga sekitar yang ikut terkena imbasnya karena tembok setinggi 2,5 hingga 3 meter yang dibangun menyulitkan mereka untuk keluar-masuk rumah.

Jika ingin melakukan aktivitas keluar-masuk rumah, warga yang terkena imbas pemblokiran itu harus memutar jalan dan melewati saluran air selokan atau got.

"Saya tidak tahu permasalahannya apa, sampai ditutup begini jalannya. Kami hanya bisa melaporkan kasus ini ke pemerintah desa," tutur Budi, salah seorang tetangga Sukendro pada Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Ancam Warga dengan Golok, Polisi Panggil Pemilik Tembok di Ciledug

Ternyata, sebelumnya tanah dengan lebar depan 3,33 meter dan lebar belakang 3,66 meter itu memang sudah dibeli oleh Budi pada Selasa (18/2/2020) dengan biaya sebesar Rp100 juta beserta uang muka sebesar Rp50 juta.

Akan tetapi tanpa alasan yang jelas uang tersebut dikembalikan secara sepihak oleh Sukendro melalui menantunya sebelum pelaksanaan Pilkades Desember 2020.

Hingga kini, Kepala Desa Widodaren, Petarukan, masih terus mencoba melakukan mediasi dengan Sukendro dan juga keempat tetangganya. (cr03/ys)

Berita Terkait

News Update