JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Adu balap mobil listrik Formula E di Jakarta pada tahun ini mesti ditunda penyelenggaraannya lantaran situasi pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali. Hal itu ditegaskan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telanjur menggelentorkan anggaran formula E dalam bentuk uang commitment fee sebesar Rp560 miliar. Rinciannya, Rp360 miliar pada APBD 2019 dan Rp200 miliar pada APBD 2020.
Sementara itu, publik kembali mempertanyakan kelanjutan rencana acara tersebut. Pasalnya, hingga saat ini belum menunjukkan kejelasan.
Baca juga: Anies Disarankan Alihkan Anggaran Formula E untuk Penanganan Corona
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth pun meminta ketegasan dari Anies soal rencana event tersebut. Lebih jauh ia berharap, acara Formula E yang rencananya akan digelar di Ibu Kota itu dibatalkan.
“Agenda Formula E yang rencana akan diadakan di Jakarta dibatalkan sajalah, karena Pandemi Covid-19 belum berakhir hingga saat ini, acara tersebut juga tidak ada urgensi-nya sama sekali. Jadi tak perlu lah Pak Anies membuat acara Formula E ini,” kata Kenneth dalam keterangannya, Minggu (24/1/2021).
Pria yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta itu menyarankan sebaiknya commitment fee sebesar Rp560 miliar untuk Formula E ditarik kembali dan difokuskan untuk pemulihan ekonomi warga DKI Jakarta akibat dampak Pandemi Covid-19.
“Tarik saja commitment fee untuk Formula E. Dana itu besar sekali, bisa untuk membantu warga di tengah Pandemi Covid-19. Jangan hanya menunda acara tersebut, tapi batalkan dan tarik semua uangnya! Seperti kita ketahui saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah defisit anggaran,” ujar Kent.
Pertanggungjawaban
Tak hanya itu, Kent pun meminta orang nomor satu di Jakarta itu menjelaskan kepada warga Jakarta mengenai commitment fee untuk Formula E yang dananya sangat fantastis itu.
"Yang dipakai untuk membayar commitment fee itu uang rakyat, jadi 1 sen pun harus ada pertanggung jawabannya ke rakyat. Pak Anies harus bisa memberikan penjelasan sedetail-detailnya kepada rakyat, agar tidak ada salah paham di kemudian hari," tegas Kent.
"Jadi Pak Anies jangan terlalu ngotot untuk membuat acara ini, kita tidak tahu sampai kapan pandemi Covid-19 di Indonesia berakhir," imbuhnya.
Baca juga: Monas Mulai Diujicoba Pengaspalan untuk Sirkuit Formula E
Selain itu, sambung Kent, pemulihan kondisi perekonomian maupun sosial pascapandemi membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan hal itu akan menjadi hambatan bagi pelaksanaan Formula E di Jakarta.
"Dampak sosial-ekonomi Covid-19 ini tidak hanya sampai tahun 2021, tetapi mulai tahun 2023 akan baru bisa pulih perekonomian kita. Saya yakin Formula E tidak akan tercapai sampai tahun-tahun berikutnya. Warga pun tak akan mampu membeli tiket ajang balap itu, karena memang perekonomian sedang sulit," lanjutnya.
Ekonomi Terpuruk
Kent pun menambahkan, ajang Formula E tidak akan menyedot para turis mancanegara untuk melihat pagelaran balap Formula E tersebut, dikarenakan negara-negara luar negeri pun perekonomiannya sedang terpuruk pada masa Pandemi Covid-19 ini.
"Jadi jangan berkhayal jika acara tersebut akan menyedot semua turis asing untuk menonton, dan mendapatkan profit yang besar," pungkasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan memutuskan untuk menunda kembali penyelenggaraan adu balap mobil listrik Formula E pada 2021, dikarenakan pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih belum terkendali.
Baca juga: Formula E di Persimpangan
Keputusan Anies itu turut disetujui oleh Formula E Operations (FEO) selaku promotor dan pemegang lisensi ABB FIA Formula E Championship.
Corporate Communications Manager PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Melisa Sjach memastikan penundaan itu tidak mengakibatkan dana commitment fee raib.
Rute Balap
Formula E dijadwalkan digelar di Jakarta pada 6 Juni 2020. Bahkan, perlombaan itu direncanakan bakal dilaksanakan lima tahun berturut-turut dari 2020 sampai 2024.
Rute balapan olahraga otomotif tersebut akan melintasi area di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Jalan Medan Merdeka Selatan. Lintasan balap akan sepanjang 2,6 kilometer.
Rutenya melalui Jalan Medan Merdeka Selatan (dari arah Gambir menuju Patung Arjuna Wiwaha, belok kanan ke Jalan Silang Monas Barat Daya, masuk ke kawasan Monas, belok kiri ke sisi barat, lalu putar balik, belok kiri ke sisi selatan, keluar kawasan Monas melalui Jalan Silang Monas Tenggara, lalu kembali ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
Baca juga: Masuk Monas, Panjang Sirkuit Formula E 2,588 KM dengan 12 Tikungan
Nantinya, batu alam di dalam Monas akan dilapisi aspal sebagai lintasan balap. Pengaspalan ini guna menyesuaikan standar lintasan balap sesuai yang diatur oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) atau Federasi Otomotif Internasional. (*/ys)