Program bimbingan teknis bagi pelaku IKM keripik tempe.

Nasional

Kemenperin Pacu Produktivitas IKM Tahu Tempe Lebih Higienis dan Efisien

Jumat 08 Jan 2021, 14:55 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Kementerian Perindustrian aktif mendorong produsen tahu dan tempe, yang merupakan pelaku industri kecil menengah (IKM), untuk terus meningkatkan produktivitasnya secara higienis dan efisien. 

Langkah ini diwujudkan melalui pelaksanaan berbagai program pembinaan, seperti pendampingan, bimbingan teknis produksi dan sertifikasi keamanan pangan.

“Cara pengolahan yang mudah, mesin dan peralatan yang sederhana, membuat tahu tempe banyak diproduksi di seluruh pelosok tanah air. Dominannya berada di Pulau Jawa, yakni di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Sebagian besar adalah pelaku skala kecil,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta.

Dirjen IKMA menjelaskan, tahu dan tempe merupakan produk makanan olahan yang berasal dari kedelai. 

Baca juga: Gandeng Sektor Industri, Kemenperin Gelar Pendidikan Vokasi Setara D-1

Kedua produk tersebut sangat familiar bagi penduduk Indonesia, bahkan tidak jarang yang mengkonsumsi dalam frekuensi yang cukup tinggi. 

“Hal ini tampak dari konsumsi tahu perkapita per minggu sebesar 0,15 kg dan konsumsi tempe perkapita per minggu sebesar 0,14 kg,” ungkapnya. 

Selain karena harga yang terjangkau, tahu dan tempe juga mengandung banyak kandungan gizi. “Hampir 90% kedelai di Indonesia digunakan untuk pembuatan tahu dan tempe, sedangkan sisanya untuk produk lainnya seperti tauco dan kecap,” imbuhnya.

Guna meningkatkan produktivitas IKM tahu dan tempe, Kemenperin juga terus mendorong penerapan teknologi tepat guna, fasilitasi mesin dan peralatan, serta pemanfaatan program restrukturisasi mesin dan peralatan. 

Baca juga: Balai Kemenperin Tingkatkan Nilai Tambah Kulit Buaya Jadi Produk Kerajinan

“Tidak hanya itu, dalam rangka penumbuhan wirausaha baru IKM tahu tempe dan produk olahan turunan tahu tempe, juga diberikan pembinaan SDM dan teknologi produksi seperti pelatihan manajemen dan teknis produksi serta diversifikasi produk,” papar Gati.

Bahkan, program industri hijau atau industri ramah lingkungan turut dilaksanakan melalui kegiatan pendampingan produksi bersih serta fasilitasi mesin dan peralatan pengolahan limbah sentra IKM tahu dan tempe. 

Tujuan program ini diberikan untuk mendorong para pelaku IKM tahu dan tempe menuju aktivitas usaha yang ramah lingkungan.

“Kegiatan tersebut sudah dilakukan di daerah Magelang, Singkawang, Makassar dan Bandung,” sebutnya. 

Baca juga: Kemenperin Targetkan Penanaman Modal Sektor Industri Manufaktur Naik Hingga Rp523,56 Triliun

Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, baik dari sisi penggunaan bahan baku dan bahan penolong, serta penghematan penggunaan energi dan air dalam menghasilkan produk yang berbasis pada konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle). 

“Diharapkan melalui program ini akan berdampak langsung pada pengurangan limbah yang dihasilkan dari proses produksi,” tambah Gati.(tri)
 

Tags:
Kemenperin Pacu ProduktivitasIKM Tahu TempeLebih Higienis dan Efisienindustri makananKedelai

Reporter

Administrator

Editor