"ALHAMDULILLAH, kita sudah sampai di tahun 2021. Bersyukur pada Yang Maha Kuasa. Lolos dari sebegitu banyak cobaan, ujian di tahun yang baru saja berlalu. Bapak Ibu, kita akan menghadapi, mungkin ujian yang lebih berat lagi. Tapi, semua tergatung kita. Nggak usah ragu melangkah. Maju terus, nggak usah menengok ke belakang!” ujar sahabat Bang Jalil, menasehati dari jarak jauh.
Bang Jalil paham apa yang dikatakan sahabat. Tahun lalu memang sangat berat. Orang bukan saja berpikir soal ekonomi, tapi juga penyakit yang mematikan. Bayangkan saja, tetangga Bang Jalil ada yang kehilangan suami, istri dan anak, dalam waktu yang singkat.
“Kita bersyukur masih bisa mengalami tahun baru!” ujar sang istri, yang sudah mulai bijaksana. Padahal pada tahun lalu, kalau tahun baru paling heboh. Pokoknya kalau nggak keluar rumah jalan-jalan, piknik nggak seru.
Baca juga: Satu Belum Hengkang yang Lain Sudah Datang
“Sekarang ini sih, di rumah saja. Bukan saja soal PSBB, tapi juga nggak punya uang,” kata istri Bang Jalil, sambil melirik sang suami.
“Masih banyak waktu,” kata sahabat.
Bang Jalil masih tediam. Tapi pikirannya berkelana. Hidup memang berat, tapi kan harus dijalani. Tahun ini misalnya bukan makin ringan, tantangan ke depan sangat berat. Apalagi soal Covid yang kata ahli muncul varian baru yang lebih berbahaya?
Baca juga: Ubah Perilaku Menjadi Lebih Baik
“Makanya, Bapak di runah aja. Nggak usah keluar, ngapain juga di luar kalau yang ada cuma penyakit?” nasihat sang istri.
“Kalau nggak keluar, mo makan apa?” tanya sang suami.
“Jangan kuwatir, Allah Maha Kuasa!” ujar sang istri.
Baca juga: Menghitung Untung Rugi
Bang Jalil diam. Tumben, sang istri pikirannya jernih. Biasanya kan yang ada di benaknya cuma uang.
“Kalau Ibu mikirin uang juga nggak percuma, wong Bapak nggak kerja?” kata sang istri.
Sudahlah. Apapun harus dilakukan. Nggak bisa kita jalan di tempat terus. Ingat sekarang berada di persimpangan jalan. Mulailah dengan mantap. Jangan belok kiri atau kanan. Ambil saja jalan lurus. Ayo jalan, grak! (massoes)