ADVERTISEMENT

Ngaku Aja Deh, Nah Benerkan?

Rabu, 6 Januari 2021 09:45 WIB

Share
Ngaku Aja Deh, Nah Benerkan?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SESEORANG yang berbuat kesalahan, disuruh ngaku kayaknya sulit banget ya? Malah ada yang berani  bersumpah,” Sungguh demi bumi dan langit, saya nggak berbuat. Kalau nggak percaya, ya udah!”

Soal ngaku mengaku memang sesuatu yang berat dan sangat berat. Maka banyak orang terutama mereka yang terlibat dalam tuduhan tindak kejahatan. Kalau bisa, mati-matian menolak tuduhan. Coba lihat saja, seorang terduga korupsi, akan menolak tuduhan korupsi. Padahal, jelas-jelas itu petugas KPK menangkap basah, terduga menerima suap ratusan juta bahkan sampai miliaran.

“Saya ini dijebak. Saya nggak berbuat. Saya dizalimi! “ ujarnya tanpa malu.

Baca juga: Mimpi-mimpi Buruk, atau Indah?

Beda dengan penjahat kelas teri, pencuri, pemeras, begal dan rampok, yang sudah biasa keluar masuk pengadilan dan bilik penjara, kalau ditanya petugas pasti langsung ngaku. Mereka ini sudah hapal betul bagaimana sikap polisi, jaksa dan hakim, kalau berbelit malah akan menambah beban penderitaan. Kalau petugas marah, hukuman bisa tambah Tapi, kalau mereka ngaku dengan jujur, hakim bisa tersentuh. Bilang saja, “Saya  berbuat karena untuk makan anak istri. Kami lapar!”

Jadi nggak usaah bikin drama, bilang dizalimi lah, atau apalah. Pokoknya ngaku aja deh. Hakim juga tahu kok, orang atau terdakwa yang berkelit kayak belut. Lihat tampangnya saja sudah tahu, orang itu salah atau nggak, apalagi ada bukti?

Kayak terduga pelaku video syur, yang bikin heboh hampir berkepanjangan. Sampai para ahli telematika, gesture dll, dibikin sibuk, terus bikinlah komentar yang hanya nyerempet, gamang. Kayaknya sih dia nih, tapi pelakunya sih kayak orang yang mirip artis yang ada di video.

Baca juga: Sopir, Politisir Debat Kusir

Nggak usah pakai ahli, sebenarnya masyarakat luas sudah mengertilah kalau dia itu pelakunya. Jadi, biar membantah, orang  hanya tersenyum sinis.

Nah, itu kan. Akhirnya ngaku juga kan. Gue kata juga apa, lu pelakunya kan. Coba  ngaku dari dulu, kan nggak bikin repot? Sudah, jangan bilang dizalimi, ya? (massoes)

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT