SIAPA yang mau dikebiri? Pasti nggak ada, ya. Atau mereka akan bilang; Emang gue kambing? Memang, sejak zaman dulu paling terkenal ya kambing yang dikebiri. Apakah manusia ada yang dikebiri? Ada juga, karena berbagai sebab musabab.
Sang kambing kenapa harus mendapat kebiri? Ya, terutama kambing bandot atau jantan yang sengaja dirawat sebagai hewan potong. Menurut para penjual hewan kambing setelah dikebiri akan tumbuh jadi gemuk, dagingnya juga nggak prengus. Atau bau khas kambing.
Bisa dilihat secata fisik kambing jantan yang dikebiri biasanya, tampang mukanya juga kayak kambing betina, sementara bandot yang nggak dikebiri nampak beringas nggak boleh melihat betina, gairah seksnya menggebu-gebu.
Baca juga: Ngaku Aja Deh, Nah Benerkan?
Maka tak heran ada satu kisah di mana seorang lelaki justru minta dikebiri dengan cara disuntik kimia. Mengapa ya karena, dia itu kayak kambing bandot yang nggak boleh lihat lawan jenisnya. Dikisahkan dia bisa melakukan hubungan seks puluhan kali dalam sehari. Bisa bayangkan deh yang jadi istrinya?
Bisa jadi kelebihan dan keganasan seksual ini juga dimiliki oleh para predator anak, yang bisa melakukan pecehan seksual pada puluhan bocah. Mereka ini memang punya kelainan seks. Nafsu yang besar, menggebu-gebu dan harus disalurkan. Bagi yang nggak punya uang lalu mencari mangsa yang gratis, di antaranya bocah yang nggak berdosa jadi korbannya.
Para pelaku, bisa dari kalangan apa saja, orang biasa, buruh bangunan, pedagang bahkan ada yang pendidik yang terlihar santun. Namun punya kelainan seks yang sangat membahayakan banyak orang.
Baca juga: Awas, Monster Seks Ancam Bocah
Jadi, sekarang ini ada hukuman tambahan yang disebut ‘kebiri’ bagi para pelaku penyimpangan seks, predator yang memangsa anak-anak tak berdosa.
Setuju nggak setuju, itu mah soal biasa. Tapi, diharapkan dengan adanya hukuman tambahan tersebut, para pelaku jadi jera. Begitu. (massoes)