Pengamat : Membangun Transportasi Kota, Belajar dari Jakarta

Rabu 11 Nov 2020, 15:22 WIB
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno. (ist)

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno. (ist)

JAKARTA – Kota Jakarta sudah dapat menjadi laboratorium transportasi perkotaan di Indonesia, dan kota-kota lain tidak perlu lagi belajar transportasi ke luar negeri. 

"Teori transportasi dari manca negara menjadi referensi dan sekarang sudah menjadi solusi di Jakarta," terang pengamat transportasi Djoko Setijowarno kepada Pos Kota di Jakarta, Rabu (11/11). 

Dia menjelaskan  Pemrpov. DKI Jakarta dan warga Jakarta yang telah memenangkan Penghargaan Sustainable Transport Award (STA) Tahun 2021.

Jakarta mendapatkan anugerah sebagai “honorable mention” di ajang Sustainable Transport Award 2019 yang diumumkan di Fortaleza, Brazil. Penghargaan ini berikan pertama kali tahun 2005 pada Kota Bogota (Kolombia).

Baca juga: Transportasi Jakarta Terbaik, Fraksi PDIP Sebut Bukan Hasil Kerja Anies

Menyuplik dari laman www.seward.org, tahun sebelumnya dimenangkan Pune (India, 2020), Fortaleza (Brazil, 2019), Dar es Salaam (Tanzania, 2018), Santiago (Chile, 2017), Yichang (China, 2016), Belo Horizonte, Rio de Janeiro, dan São Paulo (Brazil, 2015), Buenos Aires (Argentina, 2014), Mexico City (Mexico, 2013), San Francisco (Amerika Serikta, 2012), Medellin (Colombia, 2012), Guangzhou (China, 2011), Ahmedabad (India, 2010), New York (Amerika Serikat, 2009), Paris (Perancis¸2008), London (Inggris, 2008), Guayaquil (Equador, 2007), Seoul (Korea Selatan, 2006.

Djoko yang juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata mengatakan, Kota Jakarta diganjar gelar ini atas usahanya dalam mengembangkan sistem Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, serta keberhasilan dalam menaikkan jumlah penumpang hingga 200% dalam waktu kurang dari 3 tahun. 

"Selain kenaikan jumlah penumpang Transjakarta yang fantastis, Jakarta juga dinilai berhasil mengintegrasikan sistem BRT dengan layanan mikrobus (angkot) serta kehadiran sistem metro (MRT) pertama yang memberikan tambahan opsi moda angkutan umum bagi warga Jakarta," terang Djoko. 

Baca juga: Bike to Work, Jadikan Sepeda Alat Transportasi

Ia menambahkan Jakarta juga dinilai berhasil meningkatkan fasilitas pejalan kaki dan akses menuju stasiun dan halte angkutan umum serta menciptakan hub-hub untuk mengintegrasikan pelbagai moda.

Sustainable Transport Award (STA) merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan dan pembangunan perkotaan.

"Sejak tahun 2005, penghargaan ini diberikan setiap tahunnya kepada kota yang telah menerapkan strategi inovatif dalam bidang transportasi berkelanjutan dan diberikan kepada kota-kota yang berhasil meningkat mobilitas penduduknya, berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara dan meningkatkan keselamatan dan akses bagi para pejalan kaki dan peserta, " tutur Djoko. 

Baca juga: Selesai Uji Coba, Bus Listrik EV1 Penuhi Standar Transjakarta

Setiap tahun ITDP dan Sustainable Transport Award Commitee menyeleksi dan mencari kota-kota di dunia yang telah menerapkan inovasi untuk program transportasi berkelanjutan.

STA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan pada kota yang telah menunjukkan komitmen serta visi dalam bidang transportasi perkotaan berkelanjutan dan pembangunan perkotaan.

Tahun ini Jakarta berhasil menjadi juara dan mengalahkan kota-kota besar lainnya di dunia, seperti San Fransisco (Amerika Serikat), Frankurt (Jerman), Auckland (Selandia Baru), Moscow (Rusia), Buenos Aires (Argentina)dan Sao Paulo (Brazilia). (johara/tri)

News Update