Bike to Work, Jadikan Sepeda Alat Transportasi

Minggu 04 Okt 2020, 15:21 WIB
Bike to Work Community. (ist)

Bike to Work Community. (ist)

BERAWAL 2004 silam, setiap akhir pekan bersepeda gunung atau bahasa kerennya ‘mountain bike’ di kawasan Puncak, Bogor, sekelompok penggowes beristirahat sambil ngobrol ngalor ngidul. “Senin besok kita tak temukan trek seperti di kawasan ini, bebas macet,” kenang Poetoet Soedarjanto. Temannya menimpali, ‘Pelosok jalanan di Jakarta bakal macet, cet, cet.”

Jawaban ini disanggah rekannya yang lain. “Lho kenapa takut macet? Banyak lho kawan-kawan kita ke kantor gowes sepeda,” katanya. Dari obrolan itulah mereka sepakat membuat komunitas ‘Pekerja Bersepeda Indonesia’ atau Bike to Work Community. Namun dalam perjalanannya, anggota lain menyarankan mengganti nama itu dengan alasan panjang. “Beberapa kali diskusikan, akhirnya disepakati nama Bike to Work alias B2W,” ujar Poetoet, Ketua B2W.

Dihadiri 1.300 pesepeda dari pelosok pada 27 Agustus 2005, B2W diresmikan Gubernur DKI Fauzi Bowo di Jakarta Sampoerna Strategic. Hingga kini telah terbentuk 18 B2W-Wilayah yang tersebar seantero negeri. B2W adalah gerakan moral yang lahir dari keprihatinan akan kemacetan, pemborosan energi polusi udara akibat pemakaian kendaraan bermotor ke tempat kerja, dan kurangnya berolahraga bagi pekerja,” terangnya.

Dalam perjalanan komunitas, lebih diarahkan ke social movement atau gerakan sosial. “Suatu gerakan moral massa mengajak masyarakat menjadikan sepeda sebagai alat transportasi,” terangnya. Gencarnya komunitas mensosialisasikan itu, mendapat perhatian dari Pemprov DKI. Kini jalur sepeda terbentang di pelosok Jakarta sepanjang 63 Km. Jalur ini dinilai masih pendek dibandingkan panjangnya jalanan di ibukota.

Pemprov DKI Jakarta sudah bersedia membangun jalur sepeda lebih panjang lagi. Tapi Pemprov DKI mempertanyakan, seberapa banyak pesepeda yang akan menggunakan jalan tersebut. “Mereka khawatir jika permintaan kami dipenuhi, tapi tidak ada yang menggunakan karena jumlah pesepeda di Jakarta relatif kecil. Sebab itu kami akan menggalakkan dulu penggunaan sepeda,” pungkasnya.

Komunitas ini juga memperjuangkan hak-hak pengguna sepeda. Hingga kini hampir seluruh pengelola gedung tidak memberi tempat parkir aman bagi anggota B2W dan dibangunnya kamar mandi lengkap dengan lemari penyimpan di gedung perkantoran. Maklum saja, setelah menempuh jarak puluhan kilometer menggowes akan bermandikan peluh. Akibatnya, mereka harus mandi dulu begitu tiba di kantor agar lebih segar dan fresh. (adji/iw)

Berita Terkait
News Update