Kongkow Penggowes ‘Rumah Sepeda Indonesia’

HARI Jumat bagi pegiat sepeda identik dengan harinya bersepeda ke tempat kerja. Gerakan bersepeda tersebut digagas Bike to Work alias B2W. Tepat 27 Oktober 2015 B2W berdiri, sejak itu mengkampanyekan gerakan ini. Artinya, sudah 15 tahun mensosialisasikan gerakan bertransportasi ramah lingkungan.

Lembar sejarah tak bisa memungkiri, Bike to Work selalu hadir, eksis, dan bergerak bersama para pegiat sepeda Indonesia. Manis, pahit, asam, garam telah dirasakan penggowes. Ada masa saat gaung itu keras, langsung didengar, tapi ada pula masa- masa sulit menghantui dan musti survive. Itulah dinamika organisasi dengan pegiat aktif puluhan ribu pesepeda di Indonesia.

Tepat di hari jadinya itu, entitas ini meresmikan Rumah Sepeda Indonesia (RSI) di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.”RSI menjadi rumahnya bagi sahabat pegiat sepeda untuk silaturahmi,” Poetoet Soedarjanto. Di RSI disiapkan sebuah ruang untuk edukasi, advokasi, diskusi, serta ruang istirahat. Selain itu tersedia display penjualan produk-produk tentang sepeda dari para UMKM.

Baca juga: Bike to Work, Jadikan Sepeda Alat Transportasi

Seberapa produk antara lain sarung tangan, cycling cap, masker, t-shirt, tas sepeda hingga parts sepeda juga. Tidak ada alasan tertentu mengapa RSI didirikan di Jalal IKPN No.4, Bintaro, Pesanggrahan. “Pastinya ada dukungan khusus dari Walikota Jakarta Selatan,” tutur Poetoet.

Dalam peresmian itu Wali Kota Marullah Matali menyampaikan, dukungannya terhadap berdirinya RSI ini. “Poin utama utama didapat dari bersepeda. Pertama, tubuh menjadi sehat dua, menjaga lingkungan tidak menimbulkan polusi, terakhir kebanyakan para pesepeda tepat waktu,” katanya.

Tujuan didirikannya RSI ini itu salah utamanya agar masyarakat atau yang belum bersepeda bisa menggunakan kendaraan gowes sebagai alat transportasi.”Di RSI kami memberikan edukasi mulai bersepeda yang baik hingga terhindar dari kecelakaan atau kejahatan,” timpal Qornus, pengurus B2W. (adji/iw)