Baca juga: Lagi Beli Bubur, Ibu dan Anak Ditabrak Fortuner hingga Luka Parah
Baca juga: Salurkan Bantuan, Wamenag Pastikan Tidak Ada Pemotongan Sepeserpun
Busyet, Mbah Sugiono-Miranti sedang bercumbu. Warga itu kemudian lapor pak RT dan disepakati untuk dilakukan penggerebekan. Baiknya warga, mereka tak mengganggu ketika keduanya sedang menggeber nafsu.
Baru ketika Mbah Sugiono keluar lewat pintu belakang, ternyata warga sudah mengepungnya. Wajah cerianya langsung sirna, jadi pucat pasi macam kertas buram.
“Malam-malam begini ke rumah janda, ngapain Mbah?” tanya warga berlagak pilon. Mbah Sugiono blangkemen (tak bisa bicara) mendadak, sehingga apa jawabannya diambil alih oleh Miranti.
Baca juga: Sekjen MUI Sayangkan Pengesahan RUU Cipta Kerja Sarat Kepentingan
Kata si janda, Mbah Sugiono ke rumah mengantarkan uang yang mau dipinjamnya.
Tapi warga tak percaya, sehingga keduanya dibawa ke balai desa, disidang oleh Pak Kades. Di situ keduanya terus terang, perkencanan itu sebagai “bunga” atau imbalan atas kebaikan hati Mbah Sugiono meminjamkan uang pada Miranti.
“Karena saya butuh uang, persyaratan Mbah Sugiono saya penuhi,” kata Miranti, entah benar entah tidak.
Warga semakin emosi, sehingga ada yang mau main hakim sendiri. Tapi dicegah Pak Kades, karena Mbah Sugiono sudah tua.
Baca juga: Sutradara Michael Moore Sebut Donald Trump Berbohong Soal Covid-19
Akhirnya keduanya hanya didamaikan dengan perjanjian meterai Rp6.000,- Melihat penampilan Mbah Sugiono memang kasihan. Maka benar kata Pak Lurah, suatu saat nanti kita juga akan menjadi tua renta macam Mbah Sugiono.