ADVERTISEMENT
Kamis, 22 Oktober 2020 09:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Bangunan yang mengalami kerusakan tersebar di 10 RT, yakni RT 02, 07, 08, 09, 10, 11, 13, 17, 18 dan RT19 RW 07,” ujar Sukarmin.
Dampak paling parah terjadi di RT 19, di mana 34 KK dan RT 11 sebanyak 30 KK terdampak. “Kami sudah siapkan pengungsian di kantor RW, tapi sejak semalam warga lebih memilih tinggal di rumah,” tandasnya.
Baca juga: Puluhan Kuda Mati di Australia karena Cuaca Ekstrem
Petugas PPSU telah membantu ikut membersihkan lokasi. Petugas Puskesmas dan Sudin Sosial juga telah memberikan bantuan.
Rob Masih Menggenang
Sementara itu, banjir rob di kawasan Kampung Nelayan, Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, masih menerjang permukiman warga dan Pelabuhan. Ketinggian air di jalan masih sekitar 50 centimeter atau mencapai betis orang dewasa.
Arifuddin (51), warga Kampung Nelayan, mengatakan, banjir sempat surut pada Selasa (20/10/2020) malam. Namun, gelombang tinggi laut pada Rabu pagi kembali terjadi hingga air meluap dan banjir lagi. “Ya malam sempat surut, tapi siang (Rabu) air tinggi mulai masuk lagi,” ucapnya saat ditemui di lokasi.
“Pokoknya kalau sudah bulan Oktober kayak begini, itu rob biasa naik,” paparnya.
Baca juga: Anies Ingatkan Aparatnya Soal Ancaman Banjir Terkait Cuaca Ekstrem
Banjir rob merendam permukiman warga Kampung Nelayan di RW 22, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, sejak Selasa (20/10/2020). Meski air cukup tinggi, namun warga masih bertahan di rumahnya masing-masing. (deny/ta/ird/ys)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT