ADVERTISEMENT

Korban Keracunan Massal Bertambah Menjadi 53 Orang

Rabu, 28 Februari 2018 15:55 WIB

Share
Korban Keracunan Massal Bertambah Menjadi 53 Orang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SUKABUMI - Jumlah korban keracunan makanan di sebuah hajatan pernikahan di Kampung Ciparanje, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terus bertambah, Rabu (28/2/2018). Berdasarkan data hingga pukul 14.00 WIB, tercatat warga yang merasakan mual, pusing, deman, bahkan beberapa di antaranya lemas sebanyak 53 orang. Mereka merupakan warga RT 1, 2, 3 RW 15. Dari jumlah itu, lima orang dirawat di ruang IGD RSUD Sekarwangi, 11 orang di Puskesmas Nagrak Utara, sisanya sudah diperbolehkan pulang. Untuk menangani korban keracunan, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat membuka posko di lokasi. Soalnya, kasus keracunan massal ini masuk kejadian luar biasa (KLB). Anggota Tim dari Dinkes Kabupaten Sukabumi, Suhendar Zulkarnaen menjelaskan untuk menangani pasien menurunkan tiga dokter, satu perawat dan satu petugas puskesmas keliling serta tiga orang dari dinkes. (Baca: Diduga Keracunan Makanan, Puluhan Warga Sukabumi Terkapar)   Menurutnya, posko KLB keracunan massal ini akan dibuka selama 2 x 24 jam. Sementara, sampel makanan berupa sayur buncis, mi, nasi, ayam, dan bihun dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi (BLKP) Jabar. "Hasilnya akan keluar minggu depan. Total pasien yang keracunan mencapai 53 orang. Lima dirujuk ke rumah sakit, sisanya di puskesmas. Sekarang di sini (puskemas) tinggal 11 pasien lagi," terangnya. Peristiwa keracunan itu bermula ketika warga menyantap di acara syukuran pernikahan warga, Selasa (27/2/2018) sekira pukul 17.00 WIB. Menu makanan yang mereka santap yakni nasi, sayur buncis, bihun, mi, dan daging ayam. Hampir secara bersamaan, Rabu (28/2/2018) sekira pukul 01.00 WIB, mereka merasakan gejala keracunan. (sule/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT