LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Proses pencarian dua penambang batu bara yang tertimbun galian di Desa Pamubukan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak dihentikan tim SAR.
Tim SAR melakukan pencarian dua penambang tersebut selama tiga hari terakhir. Namun dihentikan lantaran lokasi galian rawan longsor dan adanya gas asam, sehingga kemungkinan kedua korban tidak dapat untuk ditemukan.
"Tim SAR memutuskan untuk mengakhiri operasi pencarian, karena kondisi sekitar lokasi rawan longsor dan adanya gas asam yang membuat tidak lagi memungkinkan untuk menemukan kedua korban," ungkapnya, Kasi Operasional Basarnas Banten, Heru Amir melalui rilis pada akun Instagram @kantor_sar_banten pada Kamis, 2 Mei 2024.
Heru mengatakan, operasi SAR ditutup setelah tiga hari dilakukan proses pencarian terhadap kedua korban tersebut. Proses pencarian pun dibantu dengan menggunakan alat berat berupa excavator.
"Karena tidak lagi memungkinkan korban untuk ditemukan, hal itu terjadi karena kondisi di lokasi sekitar rawan terjadinya longsor. Untuk itu, proses pencarian dihentikan," katanya.
Ia menambahkan, pihak keluarga kedua korban juga meminta proses pencarian dihentikan, karena keluarga sudah merasa ikhlas.
"Maka dengan ini proses operasi SAR dihentikan dan unsur-unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," ujarnya.
Menurut Heru, pencarian terhadap dua orang yang tertimbun longsor di dalam tambang bukan tanpa upaya. Sebab, alat berat yang dipinjamnya dari salah satu perusahan di wilayah sekitar dengan melakukan pengerukan namun hasilnya nihil.
"Dari hasil pencarian selama 3 hari menggunakan alat berat korban masih belum diketemukan. Walaupun dihentikan pencarian akan kembali dilakukan jika ada tanda-tanda keberadaan korban," jelasnya.
Diberitakan Poskota.co.id sebelumnya, dua orang penambang batu bara diduga tertimbun longsor galian pada 27 April 2024.
Saat itu, korban pertama Rohdi akan mengambil alat yang tertinggal di dalam galian tambang sekitar pukul 13.00 WIB. Namun selam satu jam, Rohdi tak kunjung keluar..