JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta Barat mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 394 kasus pada tahun 2025.
Jika melihat tren kasus pada tahun 2024, kasus DBD di Jakarta Barat cenderung mengalami peningkatan.
Dari data yang dibeberkan, kasus DBD yang dilaporkan pada Desember 2024 sebanyak 124 kasus. Angka ini bertambah menjadi 186 kasus pada Januari 2025.
Jumlah kasus DBD itu bertambah lagi menjadi 201 kasus pada Februari 2025.
Baca Juga: APBD Jakarta Capai Rp91 Triliun, Pramono Minta Pengawalan Kejagung
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Arum Ambarsari mengatakan, kelembaban dan suhu udara menjadi faktor utama eskalasi kasus DBD di wilayah tersebut.
Berdasarkan prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), kesesuaian iklim untuk DBD pada Februari 2025, kelembaban udara mencapai 82 persen.
Sedangkan kelembaban optimum untuk nyamuk berada pada kisaran 71 persen sampai 83 persen.
Sementara suhu udara di Jakarta Barat berkisar dari 25-32 derajat celsius. Sedangkan suhu rata-rata optimum untuk perkembangan nyamuk berkisar dari 25-27 derajat celsius.
Sudinkes Jakbar terus menggencarkan pemantauan vektor atau jentik nyamuk DBD dengan melakukan sidak jentik nyamuk ke rumah-rumah warga melalui kader jumantik.
"Pemantauan dilakukan dengan utamakan peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan tentang DBD," katanya, Jumat, 7 Maret 2025.
Disisi lain, Arum menyebut, pihaknya juga meminta setiap Puskesmas melakukan validasi data secara berkala.
"Melaporkan data kasus yang dobel agar bisa dihapus oleh tim surveilans dinkes," jelas Arum.
Dari data yang diberikan Sudinkes Jakarta Barat, pada Januari 2024 terdapat 94 kasus, Februari 249 kasus, Maret 626 kasus, April 799 kasus, Mei 797 kasus, Juni 354 kasus, Juli 216 kasus, Agustus 188 kasus, September 101 kasus, Oktober 79 kasus, November 97 kasus, dan Desember 124 kasus.
Lalu Januari 2025 186 kasus, Februari 2025 201 kasus, dan Maret minggu pertama tujuh kasus.