Ilustrasi. Penelitian ilmiah mengungkapkan fakta terkait bahaya tidur setelah sahur terhadap kesehatan tubuh. (Freepik)

KHAZANAH

Benarkah Tidur Setelah Sahur Bahaya bagi Kesehatan Tubuh? Simak Alasan Ilmiahnya

Minggu 02 Mar 2025, 09:59 WIB

POSKOTA.CO.ID - Tak sedikit orang yang memutuskan untuk tidur kembali setelah melakukan sahur pada puasa Ramadhan.

Hal ini dipengaruhi oleh berbagai alasan, misalnya merasa kurang tidur atau istirahat.

Namun ternyata hal tersebut bisa memicu dampak negatif bagi kesehatan tubuh.

Lalu, benarkah tidur setelah sahur berbhaya bagi kesehatan tubu? Berikut ini alasan ilmiah yang perlu diketahui.

Alasan Ilmiah Bahaya Tidur Setelah Sahur

Baca Juga: 6 Tips Minum Air Putih agar Tidak Dehidrasi saat Puasa Ramadhan, Begini Penjelasan Dokter

1. Penjelasan Medis

Tidur setelah sahur bisa memengaruhi tubuh secara fisiologis. Saat kita tidur, metabolisme tubuh melambat, dan aktivitas sistem pencernaan juga berkurang.

Karena sahur memberikan asupan energi untuk berpuasa seharian, tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan yang dikonsumsi.

Namun, tidur dalam keadaan perut penuh dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti:

- Gangguan Pencernaan: Makan banyak atau berat menjelang tidur dapat memperlambat proses pencernaan.

Saat tidur, posisi tubuh yang horizontal dapat memperburuk gejala asam lambung, menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, atau bahkan refluks asam.

Hal ini karena katup antara perut dan kerongkongan (katup esofagus) menjadi lebih lemah saat berbaring, yang memudahkan asam lambung naik ke tenggorokan.

- Obesitas: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur segera setelah makan dapat meningkatkan risiko obesitas.

Makan malam atau sahur dalam porsi besar dan langsung tidur mengurangi peluang tubuh untuk membakar kalori secara efisien.

Ketika tubuh tidak aktif dalam membakar kalori, kemungkinan peningkatan berat badan pun menjadi lebih besar.

Namun, tidak semua tidur setelah sahur memiliki dampak yang sama pada setiap individu.

Baca Juga: Catat! 7 Tips Tubuh Tetap Fit Selama Puasa Ramadhan Menurut Ahli

Faktor-faktor seperti jenis makanan yang dikonsumsi, waktu tidur yang diberikan, serta kondisi kesehatan masing-masing individu memengaruhi hasil akhirnya.

2. Pandangan Para Ahli dan Dokter

Dokter dan ahli gizi memiliki pandangan yang berbeda tentang tidur setelah sahur.

Berikut adalah beberapa pendapat yang umum ditemukan:

- Dr. Ahmad Faris, Sp. PD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam) menyatakan bahwa tidur setelah sahur mungkin tidak berbahaya jika seseorang mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan dalam porsi yang wajar.

“Tidur setelah sahur bukanlah masalah utama, yang lebih penting adalah jenis makanan yang dikonsumsi. Makanan berat, berminyak, atau pedas dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan saat tidur,” ujarnya.

- Prof. Dr. Budi Santoso, Guru Besar Gizi Klinis mengingatkan bahwa tubuh memang membutuhkan waktu untuk mencerna makanan setelah sahur.

Namun, ia juga menekankan bahwa tidur yang terlalu cepat setelah makan besar berisiko meningkatkan kemungkinan gangguan pencernaan, seperti refluks asam lambung.

“Untuk mencegah masalah ini, disarankan untuk memberi jeda sekitar 1-2 jam setelah makan sebelum tidur. Ini memberi kesempatan tubuh untuk memproses makanan yang masuk,” tambahnya.

3. Hasil Penelitian Jurnal Ilmiah

Beberapa penelitian ilmiah mengungkapkan pengaruh tidur setelah makan terhadap kesehatan tubuh, termasuk setelah sahur.

Berikut adalah beberapa temuan penting:

Baca Juga: Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Ustaz Abdul Somad: Tradisi yang Bernilai Ibadah

- Penelitian oleh American Journal of Clinical Nutrition (2015)

Penelitian ini menunjukkan bahwa tidur segera setelah makan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko obesitas.

Ketika tubuh tidak aktif setelah makan, kalori yang masuk lebih sulit dibakar, sehingga kemungkinan penambahan berat badan meningkat.

- Journal of Gastroenterology (2016)

Studi ini menemukan bahwa tidur setelah makan dapat memicu gejala refluks gastroesofagus (GERD), yang dapat menyebabkan rasa terbakar di dada, mulut terasa asam, dan gangguan tidur.

Penelitian ini menunjukkan bahwa posisi tubuh horizontal setelah makan dapat memengaruhi katup esofagus yang berfungsi mencegah asam lambung naik ke tenggorokan.

- Studi oleh University of Illinois (2019)

Penelitian ini menyebutkan bahwa tidur setelah makan yang kaya akan karbohidrat sederhana dapat memengaruhi kualitas tidur dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Makanan tinggi gula atau karbohidrat cepat dicerna dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang berpotensi mengganggu siklus tidur dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Itulah alasan ilmiah mengapa tidak disarankan tidur setelah makan sahur.

Tags:
puasaRamadhantidursahurkesehatan

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor