POSKOTA.CO.ID - Sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) kecuali PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menurunkan harga produk BBM non subsidi per 1 Juli 2024. Beberapa diantaranya seperti Shell Indonesia, BP-AKR hingga Vivo Energy Indonesia.
Manager Media dan Stakeholder Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap harga BBM Non subsidi dengan terus memantau pergerakan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap AS dollar.
Lantas jika dibandingkan dengan harga BBM yang dijual di Asia Tenggara kira-kira mana yang lebih murah? Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sering menjadi perhatian utama masyarakat, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara sekawasan di Asia Tenggara.
Baca Juga: Skandal Korupsi Pertamina hingga Ratusan Triliun, Deva Mahenra Sindir Kualitas Produk dalam Negeri
Berkat adanya subsidi dari pemerintah, harga BBM di Tanah Air terbilang lebih murah dibandingkan dengan beberapa negara lain.
Berikut adalah ulasan terkini mengenai perbandingan harga BBM di Indonesia dengan Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand per Februari 2025.
Harga BBM di Indonesia
Di Indonesia, harga BBM dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bersubsidi dan non-subsidi dan setiap daerah berbeda harganya, untuk detail harganya bisa diakses melalui https://mypertamina.id/fuels-harga. Berikut rincian harga per Februari 2025 wilayah DKI Jakarta:
- Pertalite (subsidi/RON 90): Rp10.000 per liter
- Solar (subsidi): Rp6.800 per liter
- Pertamax (non-subsidi/RON 92): Rp12.900 per liter
- Pertamax Turbo (RON 98): Rp14.000 per liter
- Dexlite: Rp14.600 per liter
- Pertamina Dex: Rp14.800 per liter
Subsidi dari pemerintah membuat harga Pertalite dan Solar tetap terjangkau meskipun harga keekonomiannya sebenarnya lebih tinggi. Sementara itu, harga BBM non-subsidi seperti Pertamax mengikuti naik turunnya harga pasar global.
Baca Juga: Rincian Harga BBM Pertamina 3 Februari 2025, Pertamax Mengalami Kenaikan, Jadi Berapa?
Harga BBM di Negara-Negara Tetangga
Berikut perbandingan harga BBM di beberapa negara tetangga per Februari 2025:
Malaysia
- RON95: RM 2,05 (sekitar Rp7.423 per liter)
- Diesel: RM 2,15 (sekitar Rp7.790 per liter)
Malaysia dikenal memiliki harga BBM yang sangat terjangkau karena subsidi besar dari pemerintahnya.
Singapura
- Bensin (RON92): US$ 2,090 (sekitar Rp31.857 per liter)
- Diesel: US$ 1,892 (sekitar Rp28.839 per liter)
Sebagai negara dengan biaya hidup tinggi, harga BBM di Singapura jauh lebih mahal dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Filipina
- Bensin (RON95): US$ 1,006 (sekitar Rp15.334 per liter)
- Diesel: US$ 0,904 (sekitar Rp13.779 per liter)
Filipina memiliki harga BBM yang relatif tinggi karena tidak adanya subsidi besar seperti di Indonesia atau Malaysia.
Thailand
- Bensin (RON95): Rp17.000-Rp18.000 per liter
- Diesel: Rp15.000 per liter
Harga BBM di Thailand bervariasi tergantung lokasi dan jenis bahan bakar.
Perbandingan Harga
- Indonesia vs Malaysia: Harga BBM bersubsidi di Indonesia sedikit lebih tinggi dibandingkan Malaysia karena subsidi yang diberikan pemerintah Malaysia lebih besar.
- Indonesia vs Singapura: Harga BBM di Singapura hampir tiga kali lipat lebih mahal daripada Indonesia akibat tingginya pajak dan biaya distribusi.
- Indonesia vs Filipina & Thailand: Harga BBM bersubsidi di Indonesia masih lebih murah dibandingkan Filipina dan Thailand yang tidak memberikan subsidi sebesar Indonesia.
Harga BBM di Indonesia termasuk yang paling terjangkau di Asia Tenggara berkat subsidi pemerintah, terutama untuk jenis Pertalite dan Solar.
Namun, jika dibandingkan dengan Malaysia, harga BBM bersubsidi di Indonesia masih sedikit lebih tinggi karena subsidi yang diberikan Malaysia lebih besar.
Di sisi lain, negara-negara seperti Singapura, Filipina, dan Thailand memiliki harga BBM yang jauh lebih mahal karena tingginya pajak serta minimnya subsidi pemerintah.
Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan energi setiap negara memegang peran krusial dalam menentukan harga BBM bagi konsumen.