POSKOTA.CO.ID – Para guru di Indonesia mendapatkan angin segar dengan tiga kabar baik terkait Tunjangan Profesi Guru (TPG).
Pemerintah berupaya mencairkan tunjangan sebelum Idul Fitri, memastikan anggaran tetap aman, dan menerapkan skema baru untuk mempermudah pencairan di tahun 2025.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Pencairan Tunjangan Profesi Guru sebelum Lebaran
Salah satu kabar baik yang dinantikan para guru adalah rencana pencairan TPG sebelum Idul Fitri.
Pemerintah sedang berusaha mempercepat proses pencairan, meskipun masih menunggu verifikasi akhir dari Kementerian Keuangan. Meskipun belum ada tanggal pasti, harapannya dana dapat segera masuk ke rekening guru sebelum hari raya.
Anggaran TPG Tetap Aman meski Ada Pemangkasan
Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, pemerintah memastikan bahwa tunjangan profesi guru tetap terjaga. Bahkan, ada kenaikan tunjangan bagi guru non-ASN dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan.
Total anggaran yang dialokasikan untuk tunjangan ini mencapai Rp11,5 triliun. Dengan kepastian ini, guru tidak perlu khawatir akan adanya pemotongan tunjangan.
Baca Juga: Gaji P3K Lulusan SMA Berapa? Cek Nominal dan Tunjangannya
Skema Baru: TPG akan Dikirim Langsung ke Rekening Guru
Mulai tahun 2025, pemerintah akan menerapkan skema baru dalam pencairan TPG, yakni sistem direct transfer. Dengan skema ini, dana tunjangan akan langsung ditransfer ke rekening guru tanpa melalui pemerintah daerah. Langkah ini bertujuan untuk menghindari keterlambatan pencairan dan memastikan transparansi dalam distribusi tunjangan.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan verifikasi data dan nomor rekening guru untuk memastikan implementasi skema ini berjalan lancar.
Efisiensi Anggaran dan Dampaknya bagi Pendidikan
Dalam Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025, pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran yang mengurangi anggaran Kemendikbudristek dari Rp33,5 triliun menjadi Rp25,5 triliun. Namun, ada beberapa pos anggaran yang tetap diamankan, di antaranya:
- Belanja gaji dan tunjangan ASN: Rp1,64 triliun.
- Program Indonesia Pintar: Rp9,6 triliun.
- Tunjangan guru non-ASN: Rp11,5 triliun.
- Beasiswa afirmasi daerah tertinggal: Rp278 miliar.
Selain itu, program Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga tetap berjalan, meskipun belum bisa mencakup seluruh 806 ribu guru yang membutuhkan. Saat ini, pemerintah hanya mampu membiayai sekitar 400 ribu peserta PPG.
Baca Juga: Gaji dan Mekanisme Pengangkatan P3K Paruh Waktu Tahun 2025, Simak Info Terbarunya
Pemangkasan Belanja Operasional
Untuk menyeimbangkan anggaran, pemerintah melakukan efisiensi hingga 50% pada belanja operasional, termasuk pada unit pelaksana teknis (UPT) daerah dan atase pendidikan. Kebijakan ini menekankan pola kerja lebih hemat serta gaya hidup sederhana dalam birokrasi.
Meskipun ada efisiensi anggaran, pemerintah tetap berkomitmen pada program prioritas pendidikan, seperti:
- Pendidikan profesi guru
- Pendidikan vokasi
- Perlindungan bahasa daerah
- Akreditasi sekolah
Sementara itu, anggaran sebesar Rp17,1 triliun untuk revitalisasi sekolah masih menunggu kebijakan baru sebelum dapat direalisasikan.
Baca Juga: Update Penyerahan SK P3K Tahap 1, Simak Daerah yang Segera Menerima SK dan Mulai Gajian Maret 2025
Tiga kabar baik ini menjadi harapan bagi para guru di seluruh Indonesia. Dengan pencairan TPG yang dipercepat, kepastian anggaran yang terjaga, dan skema baru yang lebih efisien, kesejahteraan guru diharapkan semakin meningkat.
Pemerintah tetap berupaya menjaga program prioritas pendidikan meskipun ada pemangkasan anggaran di beberapa sektor.