Viral Band Sukatani Minta Maaf ke Polri, Darius Sinathrya Beri Sindiran Tajam

Sabtu 22 Feb 2025, 20:07 WIB
Aktor Indonesia, Darius Sinathrya (Sumber: Instagram/@darius_sinathrya)

Aktor Indonesia, Darius Sinathrya (Sumber: Instagram/@darius_sinathrya)

POSKOTA.CO.ID - Kasus yang menimpa band punk asal Purbalingga, Sukatani, menyorot perhatian publik setelah mereka meminta maaf kepada Polri dan menarik lagu "Bayar Bayar Bayar".

Menanggapi hal tersebut, Darius Sinathrya secara terang-terangan menegaskan, jika Polri tidak ingin dikritik, seharusnya mereka berbenah, bukan justru semakin represif.

"Kalau enggak mau dikritik, benahi institusinya, oknumnya. Bukan malah makin represif!" tulis Darius dalam cuitannya di platform X, dikutip dari Poskota, pada Sabtu, 22 Februari 2025.

Menurut Darius, upaya pembungkaman kritik seperti yang dialami Sukatani justru sering kali berakhir viral dan menjadi perhatian luas masyarakat.

Ia bahkan menyindir bahwa, metode ini seolah menjadi strategi pemasaran tersendiri yang menunjukkan bahwa aparat belum belajar dari kasus serupa sebelumnya.

"Akhirnya malah jadi strategi S3 marketing baru, yang artinya enggak pernah belajar. Upaya pembungkaman itu sering berakhir viral!" tambahnya.

Darius juga mengaitkan kasus ini dengan kejadian yang menimpa seniman lukis Yos Suprapto pada Desember 2024.

Kala itu, pameran lukisan yang mengkritik pemerintah secara tiba-tiba dibredel, sehingga memicu protes dari berbagai kalangan.

Namun, tindakan represif tersebut justru membuat karya-karyanya semakin dikenal luas. Darius menilai bahwa upaya pembungkaman serupa terus berulang tanpa ada introspeksi dari pihak berwenang.

"Upaya pembungkaman itu sering kali justru membuatnya semakin viral! Mereka enggak pernah belajar," ujar Darius.

Baca Juga: Danramil 1906 Beri Materi pada MPLS Siswa SMKN 1 Sukatani

Dugaan Intimidasi terhadap Sukatani

Kasus Sukatani sendiri semakin memanas setelah beredar dugaan bahwa band tersebut mengalami tekanan dari aparat sebelum akhirnya meminta maaf dan menarik lagu mereka dari berbagai platform.

Hal ini memicu kemarahan publik dan menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pembungkaman kebebasan berekspresi.

Namun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa kritik semacam ini seharusnya tidak menjadi masalah, bahkan bisa dijadikan bahan evaluasi bagi kepolisian untuk terus berbenah.

Menyikapi polemik yang berkembang, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah pun turun tanga.

Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap dua anggota Direktorat Reserse Siber Polda Jateng yang diduga melakukan intimidasi terhadap dua personel Sukatani, yakni Novi Citra Indriyati alias Twister Angel (vokal) dan Muhammad Syifa Al Lutfi alias Alectroguy (gitar).

Baca Juga: Usai Viral, Sukatani Band Kembali Sapa Publik dan Ucapkan Terima Kasih

Sukatani adalah band punk asal Purbalingga yang mulai dikenal sejak tahun 2022. Band ini beranggotakan dua orang, yaitu Twister Angel sebagai vokalis dan Alectroguy sebagai gitaris sekaligus produser.

Salah satu ciri khas mereka yang membuatnya unik adalah penggunaan balaclava saat tampil di atas panggung, yang menjadi simbol perlawanan dan anonimitas dalam menyuarakan kritik.

Lagu "Bayar Bayar Bayar", yang menjadi kontroversi, merupakan track kedua dari album Gelap Gempita. Lagu tersebut secara eksplisit mengkritik praktik pungli yang dilakukan oleh oknum aparat.

Berita Terkait
News Update