Ilustrasi harga Bitcoin hari ini. (Sumber: Pixabay/EglantineShala)

EKONOMI

Harga Bitcoin Hari Ini 19 Februari 2025: Faktor Tren Bearish, BTC Terjebak di Zona Merah

Rabu 19 Feb 2025, 15:59 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pasar kripto kembali bergejolak pada hari ini Rabu, 19 Februari 2025, dengan mayoritas aset digital mengalami tekanan jual.

Bitcoin (BTC) dan sejumlah mata uang kripto utama lainnya seperti Ethereum (ETH) serta Solana (SOL) anjlok, dan terjebak di zona merah atau masuk dalam dalam tren bearish.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap, Bitcoin mengalami penurunan 1,34 persen dalam 24 jam terakhir dan melemah 0,80 persen dalam sepekan. Harga Bitcoin saat ini berada di level USD 94.402,49 atau sekitar Rp 1.537.568.547 (kurs Rp 16.280 per USD).

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Dipicu Outflow Besar-besaran, Tetap Tahan atau Jual?

Harga Altcoin Hari Ini

Adapun koin lain yang mengalami penurunan selama 24 jam terakhir seperti  Ethereum (ETH) turun 3,32 persen dalam 24 jam, naik 1,58 persen dalam sepekan. Harga ETH berada di Rp42.998.308 per koin.

Lalu token milik pertukaran Binance, yaitu BNB terpantau melamah 3,55 persen dalam sehari dan naik 1,85 persen dalam sepekan. Saat ini harga BNB berada di level Rp 10.429.754 per koin.

Kemudian Solana (SOL) dan Cardano (ADA) hampir mengalam kemerosotan yang serupa, yaitu turun sekira tujuh persen dalam 24 jam terakhir.

Harga ADA saat ini Rp12.200, sedangkan SOL berad di level Rp2,7 juta per koin. Selanjutnya, XRP yang menjadi sorotan pun mengalam penurunan 5,31 persen dalam 24 jam dan harganya berada di level Rp41.006 per koin.

Baca Juga: Harga Bitcoin di Fase Bearish Jangka Pendek, BlackRock Borong Terus-Menerus

Untuk Dogecoin (DOGE) terus melemah 3,93 persen dalam sehari, harga DOGE saat ini Rp4.030 per token.

Sementara untuk stablecoin mengalami sedikit perubahan. Tether (USDT) turun 0,05 persen menjadi USD 0,9995, sedangkan USD Coin (USDC) tetap stabil di USD 0,9999.

Kapitalisasi pasar kripto hari ini Total kapitalisasi pasar kripto global hari ini berada di level USD 3,1 triliun atau sekitar Rp50.468 triliun, mengalami penurunan sebesar 2,53 persen dalam sehari terakhir.

Baca Juga: Faktor Mengapa Nilai Pasar Bitcoin Diprediksi Mampu Capai Rp84 ribu triliun

Investor Whale dan Penambang BTC Mulai Jual Aset

Menurut data dari Glassnode, harga Bitcoin hari ini terus anjlok karena aliran modal ke Bitcoin mengalami penurunan signifikan hingga 30 persen dalam empat minggu terakhir.

Para penambang Bitcoin juga telah menjual sekitar 2.000 BTC, yang menyebabkan cadangan penambang turun menjadi 1,8 juta BTC.

Dengan lebih dari 90 persen pemegang Bitcoin dalam kondisi profit, potensi aksi jual besar dalam waktu dekat semakin terasa.

Berdasarkan data dari CoinGlass, total Bitcoin yang tersimpan di bursa terpusat meningkat sekitar 53.400 BTC, menandakan potensi tekanan jual lebih lanjut.

Baca Juga: Mencari Jejak dan Identitas Satoshi Nakamoto, Film Dokumenter Money Electric: The Bitcoin Mystery akan Rilis 8 Oktober 2024

Di sisi lain, ETF Bitcoin seperti IBIT milik BlackRock dan FBTC dari Fidelity terus mengakumulasi aset, dengan pembelian lebih dari USD 116 juta dalam bentuk BTC pada 17 Februari 2025, dan berhasil menghasilkan arus kas bersih sebesar $66 juta untuk semua ETF BTC spot di AS.

Sebagai tambahan informasi, Whale dalam istilah komunitas kripto adalah investor besar.

Prediksi Harga Bitcoin, Berpotensi Turun ke USD 92.000?

Tren penurunan harga Bitcoin semakin menguat meskipun harga emas menunjukkan tren penguatan harga yang signifikan.

Sejak November 2024, BTC telah berkonsolidasi dalam rentang USD 92.000 - USD 109.000, dan tekanan jual saat ini dapat menyebabkan harga menguji level support di USD 92.000.

Baca Juga: Emas vs Bitcoin: Mana yang Lebih Baik sebagai Penyimpan Nilai Aset di Tahun 2025?

Jika BTC gagal bertahan di level support tersebut, ada kemungkinan penurunan lebih lanjut hingga USD 75.000.

Sentimen pasar saat ini masih cenderung negatif, dengan investor menunggu katalis positif untuk mendorong harga kembali ke zona hijau.

Prospek Bitcoin Kedepan

Melansir dari CoinSpeaker, prospek Bitcoin di tahun 2025 ini tetap kuat meskipun tengah menghadapi koreksi.

Adopsi yang signifikan oleh investor institusional telah memperkuan pandangan tren kenaikan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Bitcoin Bersiap Mengalami Reli Besar pada Februari 2025, Ini Analisis dan Prediksi Harganya

Data Bitcoin Treasuries menunjukkan total 160 entitas dari perusahaan publik dan penerbit ETF spot memegang sekira 3,11 juta BTC dalam kas perusahaannya.

Ditambah adanya regulasi pemerintah yang diprediksi pro-kripto, membuat pasar akan bergejolak secara signifikan.

Dalam setahun terakhir, lebih dari 20 negara bagian di AS mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk mengadopsi cadangan Bitcoin.

Kemudian Tether juga mengumumkan bahwa USDT akan membukan jaringan Bitcoin, sehingga adopsi secara menyeluruh akan lebih kuat.

Baca Juga: Cadangan Bitcoin Langka dan Harga Pasar Anjlok: Apakah Ini Ancaman Krisis Pasokan?

Pasar kripto hari ini masih dalam tekanan dengan Bitcoin dan altcoin utama seperti Ethereum, Solana, dan Cardano mengalami penurunan signifikan.

Faktor makroekonomi, aksi jual dari investor whale, serta pergerakan di ETF Bitcoin menjadi faktor utama yang memengaruhi harga.

DISCLAIMER: Artikel ini hanya berupa informasi umum dan bukan ajakan atau saran untuk berinvestasi pada mata uang kripto atau cryptocurrency.

Tags:
cryptocurrencypenambang BitcoinBTCPrediksi Harga Bitcoinharga Bitcoin hari inimata uang kriptoBitcoin

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor