Bitcoin Pekan Ini: Kebijakan Tarif Donald Trump Mengguncang Pasar, MicroStrategy Berhenti Beli BTC

Minggu 09 Feb 2025, 22:53 WIB
Ilustrasi mata uang kripto Bitcoin (BTC) (Sumber: Decrypt)

Ilustrasi mata uang kripto Bitcoin (BTC) (Sumber: Decrypt)

POSKOTA.CO.ID - Beberapa orang berpikir bahwa lonjakan harga di pasar kripto untuk Bitcoin (BTC) telah berakhir setelah harga aset digital terbesar itu turun di bawah 93.000 USD atau setera dengan Rp1,5 miliar pada hari Senin. Alasannya? karena kebijakan tarif perdagangan Presiden Trump yang menakuti-nakuti pasar.

Namun perubahan harga menjadi meningkat setelah kebijakan tarif terhadap Meksiko dan Kanada ditangguhkan, sehingga menyebabkan rebound pada Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Harga aset digital tersebut kemudian melonjak di atas angka 100.000 USD atau setara dengan Rp1,6 miliar sebelum kembali turun.

Berdasarkan data dari CoinGecko, saat ini harga BTC di harga 96.050 USD setara dengan Rp1,5 miliar, dan penurunan hampir 6 persen selama tujuh hari terakhir.

Baca Juga: 3 Mata Uang Kripto Ini Diprediksi Berikan Keuntungan Besar Saat Bitcoin Mencapai Harga Rp1,5 Miliar

Pergerakan ETF

Sejak awal pekan, antusiasme investor untuk dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin kurang menggembirakan.

Pada hari Senin, spekulan menarik 234 juta USD dari dana tersebut sejak itu harga mulai naik dan turun, tetapi data dari Farside Investors menunjukkan sekitar 200 juta USD total arus masuk sepanjang minggu.

Dalam laporan lain, saat perlombaan sudah ramai muncul pesaing baru dari perusahaan fintech, Truth.fi yang mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan permohonan untuk mendaftarkan merek dagang Bitcoin, yakni Truth.Fi Bitcoin Plus ETF dan Truth.Fi Bitcoin Plus SMA.

Baca Juga: Bitcoin vs BOME: Siapa yang Lebih Unggul di Dunia Aset Digital?

Rebrandring dari MicroStrategy

Perusahaan aset Bitcoin, MicroStrategy mengubah mereknya menjadi Strategy, dan banyak memposting meme yang sama di internet tentang langkah pemasaran tersebut.

Perusahaan, yang merupakan pemegang Bitcoin korporat terbesar dengan simpanan senilai lebih dari 45 miliar USD itu mengatakan bahwa perubahan merek adalah "evolusi alami" karena menjadi lebih fokus pada BTC.

Berita Terkait
News Update