DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Aksi tawuran yang diduga akan terjadi di kawasan Depok berhasil dicegah oleh Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok.
Petugas mengamankan empat remaja yang diduga terlibat, beserta barang bukti berupa senjata tajam dan petasan.
Kasat Samapta Polres Metro Depok, Kompol Sutirto, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula dari laporan masyarakat tentang adanya gerombolan remaja yang dicurigai akan melakukan tawuran.
"Tim langsung bergerak ke lokasi sesuai informasi warga. Di bawah pimpinan Ipda Tulus, para pelaku berhasil diamankan," ujar Sutirto saat dikonfirmasi, Minggu siang, 16 Februari 2025.
Baca Juga: Bawa Celurit Ukuran Jumbo untuk Tawuran, Remaja di Tanah Sereal Diringkus Polisi
Menurut Sutirto, keempat remaja tersebut diamankan di dua lokasi berbeda, yakni Jalan Kali Licin dan Cagar Alam, Kecamatan Pancoran Mas, pada Minggu dini hari.
Selain itu, petugas juga menyita barang bukti berupa empat bilah celurit dan satu petasan berukuran jumbo.
"Para pelaku beserta barang bukti langsung kami serahkan ke Polsek Pancoran Mas untuk proses penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.
Baca Juga: Mitos Kebal Bikin Tramadol Banyak Digunakan Remaja Pelaku Tawuran, Begini Kata BPOM
Sutirto menegaskan bahwa patroli Tim Presisi akan semakin ditingkatkan di titik-titik rawan guna mengantisipasi kejahatan jalanan (street crime) pada malam hari.
"Demi menjaga keamanan dan ketertiban di Depok, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Kami mengimbau warga untuk segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan," tutupnya.
Sementara itu, Katim 1 Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok, Ipda Tulus, mengungkapkan bahwa keempat pelaku berasal dari kelompok bernama Simpang Misteri yang berbasis di Simpangan, Depok.
"Mereka sudah janjian melalui media sosial untuk tawuran di daerah Citayam. Beruntung, aksi ini berhasil kami gagalkan dengan menangkap para pelaku lebih dulu," ungkap Tulus.
Menurutnya, beberapa pelaku masih berusia 17 tahun dan berstatus pelajar SMA.
"Kami akan terus melakukan pemantauan agar kejadian serupa tidak terulang," pungkasnya.