Mitos Kebal Bikin Tramadol Banyak Digunakan Remaja Pelaku Tawuran, Begini Kata BPOM

Sabtu 15 Feb 2025, 13:52 WIB
Ketua Tim Cegah Tangkal dan Siber BPOM Jakarta, Andrianto Nur Ichsan. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Ketua Tim Cegah Tangkal dan Siber BPOM Jakarta, Andrianto Nur Ichsan. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) mengungkap pengguna obat jenis Tramadol banyak dikonsumsi oleh kalangan remaja.

"Kalau selama ini umum (penggunanya), tapi kebanyakan memang remaja," kata Ketua Tim Cegah Tangkal dan Siber BPOM Jakarta, Andrianto Nur Ichsan kepada wartawan dikutip Sabtu, 15 Februari 2025.

Mayoritas remaja menggunakan obat jenis Tramadol untuk aktivitas negatif misalnya tawuran. Sebab Tramadol disebut mempunyai efek pereda rasa sakit.

"Tapi itu sesaat, jadi kalau obatnya nanti sudah efeknya habis, itu akan hilang efeknya. Tapi dia kalau minumnya itu efeknya tinggi kalau banyak berlebih," jelas Andrianto.

Baca Juga: Satpol PP Razia Penjual Tramadol di KS Tubun, Dua Orang Ditangkap

Bahkan, Andrianto mengatakan, Tramadol dapat menyebabkan kematian jika dikonsumsi berlebihan atau dalam dosis yang tidak sesuai dengan aturan.

"Karena ini obat-obat yang masuk golongan obat-obat tertentu yang harus dengan resep dokter, tidak bisa dijual bebas, harus sesuai aturan dokter," jelasnya.

Andrianto menyampaikan, BPOM melakukan langkah pencegahan terkait peredaran obat jenis Tramadol dengan menggandeng pihak-pihak terkait lintas sektor.

"Kemudian BPOM juga mengadakan sosialisasi, kami sebutnya KIE, komunikasi informasi edukasi, tentang bahaya obat-obat tersebut. Dan tentunya dari teman-teman media itu kan juga membantu menyebabkan berita seperti ini," jelasnya.

"Jadi tujuannya kan juga untuk efek jerak atau mendidik masyarakat agar tidak menyalahgunakan obat-obat seperti itu," tambah Andrianto.

Berita Terkait
News Update