POSKOTA.CO.ID - Mata uang kripto Pi Network jadi sorotan secara global, termasuk Indonesia menjelang jadwal perilisan resminya.
Rencananya Pi Network akan rilis secara resmi pada 28 Februari 2025 setelah jadwalnya mundur pada Desember 2024 lalu.
Saat ini tercatat lebih dari 60 juta pengguna jaringan Pi Network di seluruh dunia, pasalnya proyek ini menawarkan cara penambangan lebih mudah dibanding Bitcoin (BTC).
Lantas apakah penambangan coin Pi ini merupakan revolusi dari dunia cyrptocurrency atau justru hanya tren sementara dan berujung pada anjloknya harga?
Baca Juga: Pi Network dan 3 Alasan Harga Mata Uang Digital Ini akan Anjlok Pasca Peluncuran Resminya
Cara Kerja Pi Network
Pi Network adalah proyek cryptocurrency yang memungkinkan pengguna menambang koin Pi melalui smartphone tanpa mengonsumsi daya berlebihan, berbeda dengan Bitcoin yang memerlukan perangkat mining berdaya tinggi.
Sistem ini mengandalkan mekanisme proof-of-stake dan proof-of-consensus, yang memungkinkan pengguna mendapatkan koin dengan menekan tombol mining setiap 24 jam di aplikasi resminya.
Salah satu aspek unik dari Pi Network adalah model berbasis referral, di mana pengguna dapat meningkatkan kecepatan mining mereka dengan mengajak orang lain bergabung.
Meskipun sistem ini menarik banyak pengguna baru, muncul pertanyaan mengenai keberlanjutan model ini dalam jangka panjang.
Baca Juga: Harga Bitcoin Sulit Diprediksi? Pakai Strategi Batasi Risiko Investasi dengan Stop-Loss
Keunggulan dari Pi Network
Berikut ini sejumlah keunggulan yang dimiliki oleh jaringan Pi dan menarik banyak pengguna, antara lain:
Akses Mudah dan Gratis
Tidak seperti Bitcoin atau Ethereum yang membutuhkan perangkat khusus, Pi Network bisa ditambang hanya dengan ponsel, menjadikannya lebih inklusif, terutama bagi masyarakat di negara berkembang.
Lebih Ramah Lingkungan
Berbeda dengan metode penambangan tradisional yang membutuhkan daya listrik tinggi, Pi Network tidak menyebabkan konsumsi energi berlebihan.
Komunitas Besar dan Berkembang
Dengan lebih dari 60 juta pengguna yang telah terverifikasi, Pi Network memiliki basis komunitas yang kuat untuk mengembangkan ekosistemnya, termasuk potensi adopsi dalam transaksi digital.
Baca Juga: Michael Saylor Sebut Bitcoin Tetap Menjadi Instrumen Investasi Strategis, Harga Pasar Langsung Naik!
Dukungan Teknologi Blockchain
Dengan blockchain yang diklaim terdesentralisasi, Pi Network memiliki potensi untuk mengubah cara transaksi digital dilakukan di masa depan.
Kelemahan dan Risiko Pi Network
Meski memiliki keunggulan, namun ada beberapa kelemahan yang penting diketahui, yaitu:
Ketidakpastian Nilai Pasar
Hingga saat ini, koin Pi belum memiliki harga resmi karena masih belum dapat diperdagangkan secara bebas di bursa kripto utama seperti Binance atau Coinbase. Hal ini menimbulkan ketidakpastian bagi investor.
Model Referral yang Kontroversial
Pi Network menggunakan sistem berbasis referral, yang oleh sebagian pihak dianggap menyerupai skema piramida. Jika tidak ada penggunaan nyata untuk koin ini, ada kemungkinan proyek ini tidak akan berkelanjutan.
Baca Juga: Mata Uang Kripto Bitcoin Terus Dikoleksi Meski Harga Pasar Mendekati Titik Tertinggi
Regulasi Belum Jelas
Beberapa ahli mengingatkan bahwa tanpa regulasi yang jelas, model bisnis Pi Network berisiko menghadapi masalah hukum di berbagai negara.
Kurangnya Transparansi
Hingga saat ini, masih belum ada kepastian kapan Pi Coin akan resmi dilisting di bursa kripto besar, yang membuat banyak pengguna bertanya-tanya mengenai masa depan proyek ini.
Apakah Pi Network Aman untuk Investasi?
Pi Network masih menjadi perdebatan di kalangan pengamat crypto. Beberapa pihak menganggapnya sebagai inovasi yang menarik, sementara yang lain menilai risiko terkait transparansi dan regulasi terlalu tinggi.
Jurnalis blockchain Colin Wu bahkan menyarankan agar investor berpikir dua kali sebelum terlibat dalam proyek ini.
Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini: Apakah BTC Akan Kembali Meroket atau Anjlok Lebih Dalam?
Jika Anda tertarik bergabung dengan Pi Network, pastikan Anda melakukan riset mendalam dan tidak menginvestasikan dana yang tidak siap untuk hilang.
Seperti halnya investasi kripto lainnya, fluktuasi harga dan ketidakpastian regulasi selalu menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan.
DISCLAIMER: Artikel ini merupakan informasi umum dan bukan saran investasi atau ajakan untuk berinvestasi di mata uang kripto atau cryptocurrency.