POSKOTA.CO.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan permohonan maafnya atas insiden meninggalnya seorang nenek di Pamulang, Tangerang Selatan seusai mengantre gas LPG 3 kg.
Diberitakan sebelumnya, seorang nenek, 62 tahun seorang pedagang nasi uduk dikabarkan meninggal dunia diduga seusai mendapatkan gas LPG 3 kg.
Bahlil mengatakan bahwa pendistribusian gas LPG 3 kg yang saat dipermasalahkan yakni sebagai upaya penataan yang tengah dilakukan pemerintah.
"Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi karena ini semata-mata kita lakukan untuk penataan. Kedua adalah kita melajukan perbaikan," kata Bahlil kepada wartawan Selasa, 4 Februari 2025.
Baca Juga: Gejolak Polemik Gas LPG 3 Kilogram, Akhirnya Presiden Prabowo Kembalikan Kebijakan di Tingkat Eceran
Selain agar penyaluran gas subsidi tersebut tepat sasaran, ia juga mengatakan bahwa pemerintah ingin memudahkan masyarakat menjangkau penyaluran gas LPG.
"Apa yang kita lakukan pagi ini dan malam ini sebagai respons untuk kita ingin rakyat kita mendapatkan LPG dengan baik dan gampang," katanya.
Sebelumnya, sempat menjadi perbincangan dan viral di media sosial kisah seorang nenek yang meninggal dunia diduga seusai mengantre untuk mendapatkan gas LPG 3 kg di pangkalan.
Nenek tersebut meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit dan sesaat mendapatkan pertolongan medis.
Baca Juga: Nenek di Pamulang Dikabarkan Meninggal gegara Antre Gas LPG 3 Kg, Ini Kata Polisi
Beredarnya kabar tersebut, Polsek Pamulang langsung mendatangi dan mengecek lokasi kejadian yakni di pangkalan wilayah Pamulang, Tangerang Selatan.
Kapolsek Pamulang, Kompol Widya Agustiono mengatakan bahwa pada saat kejadian, tidak ada antrean saat nenek tersebut membeli gas LPG 3 kg di pangkalan terkait.
"Tidak ada antrean yang dinyatakan pihak agen. Jadi tidak benar meninggal di antrean. Meninggalnya pun di rumah sakit bukan di tempat yang diviralkan itu," kata Widya.
Widya mengatakan bahwa nenek tersebut berjalan kaki ke pangkalan kurang lebih 200 meter dengan menenteng dua tabung gas.
Baca Juga: Gas LPG 3 Kilogram Langka di Masyarakat, Ombudsman RI Siap Turun Tangan Investigasi
Kemudian, ia pulang ke kediamannya seusai mendapatkan gas LPG 3 kg untuk berjualan nasi uduk. Namun, sesampainya di rumah, tubuhnya melemah.
Akhirnya, sang anak membawa ibunya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Tidak lama, nenek tersebut menghembuskan napas terakhirnya.