POSKOTA.CO.ID - Platform perpesanan Telegram terus melakukan inovasi dan salah satunya, merangkul mata uang kripto.
Baru-baru ini Telegram mengumumkan adanya sebuah fitur baru yang memungkinkan untuk pengguna mengkonvesi sebuah hadiah menjadi non-fungible token (NFT) yang dapat diperjualbelikan di pasar NFT.
“Ketika Anda mengupgrade hadiah, itu membuka penampilan baru dari puluhan variasi khusus yang dibuat oleh seniman Telegram,” keterangan dari laman resmi Telegram.
Lebih dari 20 hadiah tersedia di Telegram seperti Homemade Cake, Jelly Bunny, Spiced Wine serta Santa Hat yang dapat diupgrade menjadi koleksi NFT.
Baca Juga: NFT Esports Raih Piala Presiden Esports 2022 Cabang Game PUBG Mobile
Lebih lanjut, hadiah yang dapat dikoleksi ini memiliki atribut yang beragam mulai dari warna latar belakang, ikon serta nomor. Sehingga setiap hadiah adalah karya seni unik dan kemungkinan beberapa koleksi lebih langka dari yang lainnya.
Untuk mengupgrade koleksi hadiah menjadi NFT, pengguna memerlukan Telegram Stars. Dalam keterangannya disebutkan bahwa di masa mendatang akan lebih banyak lagi koleksi yang tersedia.
Sebagai informasi NFT merupakan token unik yang ada dalam teknologi blockchain dan tidak dapat direplikasi.
Produk-produk NFT ini berupa barang-barang digital yang berbentuk karya seni atau barang-barang lainnya
Baca Juga: Ikuti Trend di NFT dan Metaverse, Rimaunangis SDN BHD Memasuki Digital Bisnis
Fitur Baru Telegram Terkait NFT
Telegram juga mengumumkan fitur baru lain, yaitu filter pencarian pesan yang memungkinkan untuk pengguna mempersempit hasil pencarian berdasarkan obrolan pribadi, channel atau grup diskusi.
Kemudian ada juga fitur reaksi di mana pengguna, dapat berkirim hadiah saat memulai obrolan video atau bergabung dalam sebuah grup.
Dengan adanya fitur reaksi ini, pengguna bisa merespon anggota baru atau lawan bicara hanya dengan satu ketukan.
Selanjutnya, fitur verifikasi pihak ketiga yang memungkinkan untuk tokoh masyarakat atau organisasi untuk melakukan verifikasi.
Alhasil pengguna dapat dengan mudah dan cepat mengidentifikasi sumber informasi resmi. Nantinya, fitur ini akan memberikan ikon verifikasi tambahan ke akun atau obrolan pengguna, guna meningkatkan transparasi.
“Platform terdesentralisasi untuk verifikasi tambahan ini akan membantu mencegah penipuan dan mengurangi misinformasi, dengan solusi proaktif unik yang menetapkan standar keamanan baru untuk platform sosial,” demikian keterangan dari Telegram.