Tahun 1948 menjadi tahun yang bersejarah ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada 14 Mei. Peristiwa ini diikuti dengan perang Arab-Israel pertama, yang dikenal sebagai Perang Kemerdekaan oleh Israel dan Nakba atau “Bencana” oleh Palestina. Puluhan ribu warga Palestina kehilangan tempat tinggal dan menjadi pengungsi setelah perang ini.
Konflik ini meninggalkan luka yang dalam, mengingat banyaknya pengungsi Palestina yang hingga kini belum bisa kembali ke tanah mereka. Permasalahan pengungsi ini terus menjadi isu utama dalam upaya perdamaian.
4. Perang Enam Hari 1967
Perang Enam Hari pada tahun 1967 adalah salah satu konflik paling menentukan dalam sejarah Israel dan Palestina. Israel melawan koalisi negara-negara Arab seperti Mesir, Yordania, dan Suriah. Dalam enam hari, Israel berhasil merebut sejumlah wilayah strategis, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.
Akibat perang ini wilayah yang direbut Israel menjadi sumber ketegangan hingga sekarang. Pembangunan permukiman di wilayah-wilayah ini, khususnya di Tepi Barat, telah menjadi titik perselisihan utama dalam konflik modern.
5. Status Yerusalem yang Disengketakan
Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama besar, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Status Yerusalem menjadi isu yang sangat sensitif dalam konflik ini, dengan Israel mengklaim kota tersebut sebagai ibu kotanya yang "tidak terpisahkan," sementara Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negara mereka.
Status Yerusalem terus menjadi batu sandungan dalam negosiasi damai. Berbagai upaya diplomatik yang melibatkan pihak internasional sering kali terhambat oleh perselisihan mengenai status kota ini.
6. Pembangunan Permukiman di Tepi Barat
Permukiman Israel di Tepi Barat telah menjadi salah satu penyebab ketegangan yang berkelanjutan. Meskipun komunitas internasional, termasuk PBB, menganggap pembangunan permukiman tersebut ilegal berdasarkan hukum internasional, Israel tetap melanjutkan pembangunan di wilayah ini.
Bagi Palestina, keberadaan permukiman ini menghambat upaya mereka untuk mendirikan negara merdeka yang berkelanjutan. Pembangunan tersebut sering kali menyebabkan konflik dengan penduduk Palestina setempat.
7. Pengaruh Kelompok Hamas dan Perlawanan di Gaza