POSKOTA.CO.ID - Saraf kejepit pada pinggang bagian belakang bisa menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa dan membatasi aktivitas sehari-hari anda.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh tekanan pada saraf akibat cedera, postur tubuh yang salah, atau masalah kesehatan lain
Gejala dan penanganan saraf kejepit perlu dikenali sejak dini agar tidak menimbulkan komplikasi atau efek samping berkelanjutan.
Menurut dr Ema Surya Pertiwi, saraf kejepit pada area pinggang belakang merupakan kondisi umum, namun harus ditangani dengan baik agar tidak memperburuk keadaan.
Penjelasan lengkapnya dijelaskan oleh dr pemerhati sekaligus influencer dibidang kesehatan ini pada kanal Youtube pribadinya.
Ingin mengetahui seperti apa penjelasan lengkapnya? Simak artikel ini sampai habis.
Penyebab Nyeri di Area Sekitar Pinggang
Beberapa kasus di Indonesia penyebab nyeri di area sekitar pinggang memang disebabkan oleh gejala saraf kejepit.
Nyeri pinggang tersebut biasanya dirasakan dari batas tulang rusuk hingga mendekati tulang ekor Anda.
Bagi penderitanya dapat merasakan rasa tidak nyaman selama berhari-hari bahkan hingga tahunan.
Tulang belakang manusia memiliki bentuk yang memanjang dasar tengkorak kepala manusia hingga mencapai bagian tulang ekor.
Bentuknya pun terdiri dari beberapa ruas-ruas yang didalamnya terdapat bantalan untuk memudahkan proses pergerakan tubuh.
Di dalam ruas tersebut terdapat sebuah bantalan yang terdiri dari dua bagian yang ada pada bagian dalam bernama nukleus pulposus dan sisi luar bernama anulus fibrosus
Bantalan bagian luar inilah yang dapat menyebabkan penyakit saraf kejepit karena sifatnya yang kadang menonjol Ketika anda bergerak.
Gejala Saraf Kejepit
Dokter Ema menjelaskan setidaknya ada beberapa gejala yang akan dialami oleh penderita saraf kejepit.
1. Nyeri Terasa Tajam dari Bokong hingga Ujung Kaki
Selain rasa kurang nyaman di bagian sekitar pinggang, penderita saraf kejepit akan mengalami rasa nyeri yang terasa tajam mulai dari bagian bokong hingga ujung kaki.
Kaki yang nyeri dapat menyerang salah satu bagian saja baik kanan atau bagian kiri.
2. Rasa Kebas atau Kesemutan
Gejala selanjutnya adalah rasa kebas atau kesemutan pada area sekitar kaki yang menyebabkan rasa kekosongan pada area sekitar kaki.
Selain itu juga saat anda akan menggerakkan kaki akan terasa lebih berat dan tidak mampu untuk menggunakannya.
3. Kaki Jadi Melemah
Dokter Ema mengatakan ketika mengalami saraf kejepit kemampuan untuk mengangkat kaki jadi melemah.
Biasanya anda mampu mengangkat kaki dengan tinggi ketika terkena saraf kejepit kemampuan itu akan jauh berkurang.
4. Sulit Menahan Buang Air
Bagi para penderita dapat berakibat berkurangnya kemampuan untuk menahan buang air kecil maupun besar.
Halim menyebabkan anda sering mengompol atau tidak mampu mengontrol keluarnya air pipis.
Ini juga dapat berakibat dengan munculnya penyakit liannya seperti buang angin berlebihan dan diare.
Hal ini terjadi karena saraf kejepit sangat berhubungan dengan proses pembuangan air kecil atau besar di dalam tubuh.
Cara Mengatasi Saraf Kejepit
Dr Ema turut menjelaskan cara untuk mengatasi saraf kejepit pada tubuh anda.
1. Istirahat Total
Cara mengatasi pertama adalah dengan beristirahat total selama 1 sampai 2 hari hingga rasa nyeri di bagian pinggang mereda.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi peradangan yang terjadi pada saraf yang terjepit untuk memberikan masa pemulihan.
2. Hindari Duduk Terlalu Lama
Langkah kedua adalah dengan menghindari Duduk terlalu lama atau melakukan aktivitas cepat dan ekstrem.
Aktivitas ekstrem yang dimaksud adalah berlari, jongkok berdiri terlalu cepat dan olahraga lainnya secara berlebihan.
Karena kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kondisi yang riskan terkena serta memperparah saraf kejepit.
3. Konstultasi ke Dokter
Langkah selanjutnya adalah dengan mengkonsultasikan perihal penyakit Anda tersebut ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang terbaik.
Akan diberikan obat yang memiliki kandungan anti inflamasi nonsteroid untuk meredakan rasa nyeri akibat saraf kejepit.
4. Olahraga Ringan
Langkah selanjutnya dengan melakukan olahraga ringan seperti Yoga, Taichi serta meditasi.
Olahraga ringan ini dipercaya dapat memperkuat dan menstabilkan kondisi tubuh serta mengurangi rasa nyeri pada tulang belakang akibat saraf kejepit.
5. Kontrol Berat Badan
Jika anda memiliki kondisi tubuh yang obesitas atau berat badan berlebih maka dapat menyebabkan kondisi penekanan pada saraf menjadi lebih besar.
Jadi anda sangat dianjurkan untuk mengurangi berat badan agar dapat menurunkan potensi terkena saraf kejepit.
6. Stop Merokok dan Makanan Peningkat Peradangan
Langkah selanjutnya adalah dengan stop merokok dan berhenti memakan makanan peningkat inflamasi.
Makanan inflamasi atau tingkat peradangan seperti gorengan, memiliki cita rasa pedas atau manis berlebihan sebaiknya anda hindari.
Bagi Anda terkena penyakit saraf kejepit mengurangi rokok dan makanan yang dapat meningkatkan peradangan sangat dianjurkan untuk dihindari.
7. Suntik Steroid
Cara ini merupakan salah satu langkah dengan menyuntikkan steroid langsung ke dalam tubuh untuk mengatasi peradangan.
Anda bisa mengkonsultasikannya ke dokter spesialis akupuntur atau saraf untuk mengurangi rasa nyeri pada penyakit saraf kejepit.
Biasanya dokter desa tersebut akan membantu memberikan rangsangan pada saraf yang nyeri menjadi lebih baik.
Jika tips-tips di atas tidak mampu mengatasi saraf kejepit maka tindakan yang harus dilakukan adalah operasi.
Hal ini merupakan cara terakhir untuk mengatasi secara penjepit agar menjadi kembali seperti sedia kala.
Terutama bagi anda yang menghadapi kondisi lemas, kesemutan hingga kebas berlebih pada bagian kaki.
Saraf kejepit pada pinggang bagian belakang bisa menimbulkan gejala yang menyakitkan dan mengganggu aktivitas harian anda.
Dengan mengenali gejalanya seperti nyeri, kesemutan, dan kelemahan, serta melakukan penanganan yang tepat seperti istirahat, olahraga ringan dan stop merokok anda bisa mencegah kondisi ini menjadi lebih parah.
Konsultasi dengan dokter, seperti dr. Ema Surya Pertiwi, sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kondisi anda.
Jika dikelola dengan baik, saraf kejepit bisa sembuh tanpa perlu tindakan invasif, meskipun pada beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk hasil yang lebih baik.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.