JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Disebut-sebut bahwa diet yang kini dikenal oleh masyarakat tidak selalu menyehatkan tubuh.
Sejumlah orang berpendapat bahwa mungkin semua diet bisa mengurangi atau menurunkan berat badan, akan tetapi belum tentu semua diet bisa memberikan dampak positof bagi organ tubuh.
Seperti diketahui bahwa ada sejumlah diet populer yang kerap disuarakan untuk mengurangi tingkat obesitas.
Bahkan tak sedikit orang dengan berat badan ideal juga tertarik melakukan diet tersebut.
Dari banyaknya diet yang dikenal masyarakat rupanya beberapa diet dikategorikan ke dalam diet ekstrem hingga membahayakan dan menyebabkan kematian.
Sehingga perlu dipahami bahwa para ahli gizi menyarankan orang yang bertujuan untuk mengecilkan perut buncit dan menurunkan berat badan untuk selalu memerhatikan keseimbangan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Pada beberapa lalu sempat heboh di Eropa soal diet makanan mentah hingga dosen ilmu gizi pun memberikan tanggapan.
“Diet Makanan Mentah memiliki bukti atau alasan ilmiah paling sedikit di baliknya,” kata Dr Scott Harding, dosen ilmu gizi di King's College London.
"Tidak mungkin makan makanan mentah secara khusus meningkatkan kapasitas antioksidan orang atau secara langsung mengurangi risiko terkena penyakit kronis," lanjutnya.
Para peneliti menyoroti diet paleo, jenis diet yang paling banyak dicari di Google.
Dengan mendasarkan pola makan pada kebiasaan makan nenek moyang kita yang kurus dan bebas penyakit, rencana ini menjanjikan penurunan berat badan, serta pengurangan risiko diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Aturannya yakni tidak ada makanan olahan, gula, susu, biji-bijian atau kacang-kacangan, hanya makanan yang bisa diburu, dipancing, atau dikumpulkan (telur, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, rempah-rempah).
Dikutip dari Science Fokus, berikut ini adalah fakta ilmiah soal diet untuk mengecilkan perut buncit dan menurunkan berat badan.
1. Buah dan Sayuran
Dalam penelitian Dr Berry, para sukarelawan disuguhi sepiring ikan dan nasi dengan satu porsi sayuran dan satu buah makanan modern yang sehat atau makanan ikan yang terinspirasi paleo dan berbagai macam buah, sayuran, kacang-kacangan dan jamur.
Mereka yang mengonsumsi makanan paleo merasa jauh lebih kenyang tiga jam setelah makan.
Mereka juga memiliki kadar PYY yang jauh lebih tinggi, yaitu hormon yang memberi tahu kita bahwa kita sudah cukup makan.
Meskipun Paleo tidak sempurna, ia memiliki elemen yang berharga.
“Buah dan sayuran ukuran super akan membuat Anda kenyang,” kata Baic.
“Dan makanan dengan kepadatan energi tinggi yang sangat terkonsentrasi yang tinggi lemak dan gula perlu disimpan lebih banyak sebagai camilan," lanjutnya.
Masalah lain dengan Paleo dalam bentuknya yang dipopulerkan, kata Baic, adalah bahwa memotong kelompok makanan, seperti biji-bijian, tidak hanya membuat diet tidak seimbang, tetapi juga membuatnya lebih sulit untuk dipertahankan.
“Diet rendah karbohidrat dan apa yang disebut paleo sulit untuk diikuti, sementara diet makrobiotik dan mentah tidak masuk akal,” katanya.
Diet harus realistis jika ingin berhasil. Jika realistis, kemungkinan akan lebih berkelanjutan, dan keberlanjutan adalah landasan dari rencana diet 'sempurna'.
“Sebagian besar bukti menunjukkan bahwa sebagian besar pendekatan diet berhasil jika orang dapat mengikutinya,” kata Baic.
2. Membutuhkan waktu dan konsisten
Penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal Of Clinical Nutrition pada Juli 2005 menunjukkan bahwa untuk keberhasilan penurunan berat badan jangka panjang, pendekatan diet yang konsisten lebih berhasil.
Peserta yang melaporkan diet yang konsisten sepanjang minggu memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar untuk mempertahankan berat badan mereka dalam 2,2kg selama tahun depan dibandingkan mereka yang berdiet lebih ketat pada hari kerja.
Jadi itu mungkin berhasil dalam jangka pendek, tetapi konsistensi, tampaknya, akan membuat tetap dalam permainan makan sehat untuk jangka panjang. Tinjauan tahun 2014 oleh para peneliti di University of Illinois menemukan bahwa pembatasan kalori harian masih merupakan cara yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan daripada puasa.
“Satu-satunya cara diet akan berhasil adalah jika Anda mengalami defisit kalori,” jelas Baic.
"Kurangi asupan kalori di bawah pengeluaran energi dan diet Anda akan berhasil,” lanjutnya.
3. Berdampak pada perilaku
Pada 2012, Dr Brian Wansink dan peneliti di Cornell University meluncurkan National Mindless Eating Challenge, yang meneliti perbedaan perilaku pelaku diet yang sukses dan yang gagal.
Perhatian penuh, atau menyadari apa yang Anda makan, adalah faktor kunci dalam kisah sukses.
Jauhkan meja dapur dari makanan yang tidak sehat, sajikan makanan di piring, jangan pernah makan dari bungkusnya dan letakkan peralatan di antara suapan untuk memperlambat makan.
Itulah alasan mengapa diet juga dapat memengaruhi perilaku seseorang. (*)