Obrolan Warteg. (Poskota.co.id/Yudhi Himawan)

Sental-Sentil

Obrolan Warteg: Jangan Ada Dendam Politik

Rabu 12 Jun 2024, 06:07 WIB

TAK sedikit yang berpendapat dengan silaturahmi, separuh masalah teratasi. Dengan silaturahmi bisa saling curhat atas masalah yang dihadapi, persengketaan yang terjadi, dan upaya terbaik mencari solusi.

Karenanya cukup beralasan jika dikatakan, silaturahmi tak akan pernah salah. Silaturahmi menjadi momen untuk saling memaafkan satu sama lain. Plong jadinya.

“Kita patut bersyukur karena masih bisa membangun silaturahmi, bukan malah menjauhi silaturahmi,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Mas Bro dan Yudi.

“Tapi tak sedikit yang menjauhi silaturahmi hanya karena beda sikap politik, beda pilihan pada pilpres lalu,” kata Yudi.

“Lah pilpres sudah lama selesai. Yang di atas sana saja sudah saling silaturahmi, sudah minum-minum kopi, kenapa kita yang di bawah masih saja tak mau akur,” tandas Heri.

“Setuju. Para petinggi partai saja sudah jauh melangkah menuju koalisi dalam pilkada, masa sih kita yang hanya sebagai pendukung, simpatisan, seolah masih berlaga,” ujar Mas Bro.

“Ada dendam politik kali hingga menutup pintu silaturahmi,” ungkap Heri.

“Kita diajarkan untuk menjauh dari sikap dendam, apalagi dendam politik,” timpal Yudi.

“Setahu saya dalam dunia politik dikenal istilah 'tak ada lawan abadi'. Pada pemilu lalu menjadi 'lawan dan rival utama', tetapi bisa berubah menjadi 'kawan utama' untuk masa sekarang menuju pilkada,” urai Mas Bro.

“Betul, Bro. Dunia politik itu serbaneka dan penuh dinamika yang seyogyanya meniadakan dendam politik. Jika terus berkutat kepada dendam, berarti membatasi gerak untuk membangun kebersamaan,” kata Heri.

“Mungkin kesalahan yang telah dilakukan membuat masa depannya hancur lebur berantakan,” beber Yudi.

“Apa pun kesalahan yang telah dilakukan, perlu dimaafkan. Bukankah kita diajarkan oleh nenek moyang kita untuk menjadi manusia pemaaf,” ungkap Heri.

“Tapi kata maaf harus ditindaklanjuti dengan perbuatan. Jangan cuma bilang sudah memaafkan, tidak ada dendam, tetapi ucapan dan perbuatannya tidak mencerminkan apa yang dikatakan,” terang Yudi.

“Ini perlu keteladanan, utamanya para elite politik karena para tokoh bangsa ini yang akan menjadi panutan bagi masyarakat,” jelas Mas Bro. (Joko Lestari)

Tags:
pemiluPolitikObrolan Warteg

Administrator

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor