ADVERTISEMENT

72 Napiter di Indonesia Berikrar Setia NKRI secara Serentak

Rabu, 24 April 2024 17:13 WIB

Share
Sebanyak 72 Napiter di seluruh Indonesia mengucapkan ikrar setia kepada NKRI, berpusat di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. (Poskota.co.id/Panca Aji)
Sebanyak 72 Napiter di seluruh Indonesia mengucapkan ikrar setia kepada NKRI, berpusat di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. (Poskota.co.id/Panca Aji)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Puluhan narapidana teroris (napiter) ucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara serentak di seluruh Indonesia.

Sedikitnya ada 72 orang napiter dari sembilan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di seluruh Indonesia berikrar setia NKRI secara hibrid yang berpusat di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Sekretaris Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Supriyanto menyebut, kegiatan sumpah ikrar setia Warga Binaan Tindak Pidana Terorisme kepada NKRI dilakukan sejak 2020.

Supriyanto mengatakan, sumpah setia NKRI menjadi satu di antara indikator pendukung pembinaan napiter. Berdasarkan data pada April 2024, jumlah napiter di Indonesia sebanyak 347 orang di 61 Lapas.

“Selama kurun waktu lima tahun terakhir, pemasyarakatan telah berhasil melampaui target kinerja dalam bidang pembinaan warga binaan tindak pidana terorisme," kata Supriyanto pada Rabu, 24 April 2024.

Pada triwulan II 2024, Supriyanto menyebut ada 168 napiter yang mengucapkan ikrar setia NKRI, atau mencapai 336 persen dari target pencapaian kinerja tahunan.

Sementara 452 persen pada 2023, 250 persen pada 2022, 146 persen pada 2021, dan 100 persen pada 2022.

Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Reynhard Silitonga menjelaskan, kegiatan ini merupakan bukti kerja dan keberhasilan bersama dalam pembinaan napiter.

"Dengan pernyataan ikrar setia terhadap NKRI ini, 72 orang napiter telah siap untuk mencintai NKRI dan bersama-sama menjaga Pancasila sebagai dasar negara, ideologi nasional, serta pandangan hidup dan pemersatu bangsa Indonesia," paparnya.

Apalagi, tambah Reynhard, dengan adanya dinamika perubahan jaringan dan aksi terorisme di Indonesia, sinergitas yang kuat antara Ditjenpas dan stakeholder perlu terus dipelihara.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Panca Aji
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT