ADVERTISEMENT
Rabu, 24 April 2024 16:44 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengomentari rencana pemerintah memungut iuran kepariwisataan dari tiket pesawat sebagai dana abadi.
"Ini pungutan ilegal alias pungli, jika mengacu pada ketentuan ICAO, no service, charge," tegas Tulus saat diminta keterangan pada Rabu, 24 April 2024.
Tulus menentang pemungutan iuran dari tiket pesawat apabila penumpang tidak mendapatkan layanan tertentu.
"Lagi pula, Mr. Sandi dan Menko Marvest mendorong agar tiket pesawat turun. lha ini malah memberikan surcharge pada tiket pesawat," ucapnya.
Bila pungutan iuran tersebut benar-benar dilakukan pemerintah, katanya, harga tiket pesawat otomatis makin mahal.
"Efeknya kan tiketnya naik!" ujarnya.
Sebagai informasi, beredar rencana pemerintah mengadakan rapat
Sebelumnya, rencana ini muncul pertama kali pada surat undangan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Perpres Dana Pariwisata Berkelanjutan.
Dalam surat undangan rapat yang dipimpin Plt Asisten Deputi Akses Permodalan Parekfraf pada Rabu, 24 April 2024 itu, tertulis bahwa pokok pembahasannya adalah pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyebut rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan, belum diputuskan secara resmi.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT