PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Ratusan masa melakukan aksi sweeping kepada di Kantor Bank Keliling atau Koperasi Simpan Pinjam (Kosipa) di Kabupaten Pandeglang.
Aksi sweeping itu viral di media sosial, seperti diunggah Instagram @infocibaliung. Sweeping terjadi di Cikoneng, Kecamatan Mengger, Kabupaten Pandeglang pada Selasa, 2 April 2024.
"Ajur dia ajur yeu kantorna ajur (ancur lu ancur nih kantornya), Mengger kantorna ajur (Mengger kantornya ancur)," kata salah seorang pria dalam video.
"Yeuh motorna yeuh gajar ges pang ulah operasi (nih motornya nih, hajar udah supaya tidak bisa operasi). Hayo terus, mana jalemana hah (ayo terus, mana orangnya hah)," sambung suara dalam video.
Menurut informasi, aksi sweeping dipicu pengeroyokan dua ustaz dan santri diduga oleh oknum pegawai Bank Keliling atau Kosipa.
Pengeroyokan tersebut terjadi di Jalan Raya Serang-Pandeglang, tepatnya di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang pada Minggu, 31 Maret 2024 malam.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Poskota.co.id, salah seorang korban yang menjadi aksi pengeroyokan merupakan ustaz asal Kecamatan Saketi.
Kapolres Pandeglang, AKBP Oki Bagus Setiaji mengungkapkan, ini merupakan imbas spontan dari rekan-rekan yang peduli terhadap korban.
"Sebelumnya ada kejadian pemukulan yang korbannya merupakan salah seorang atau tokoh dari warga Pandeglang," kata Oki di Mapolres Pandeglang pada Selasa, 2 April 2024.
Oki menuturkan, aksi sweeping terjadi secara spontan oleh anak-anak muda. Mereka mencari pelaku yang diduga telah melakukan penganiayaan kepada tokoh masyarakat Pandeglang.
"Karena spontanitas, biasalah yang namanya anak muda spontanitas mereka melakukan tindakan-tindakan sweeping mencari oknum-oknum pelaku yang melakukan terhadap salah satu tokoh yang merupakan warga Pandeglang," katanya.
Lebih lanjut, Oki menyebut sedang berupaya menelusuri akar permasalahan sebenarnya pada aksi sweeping Kosipa.
"Setelah kami mendapatkan informasi, kemudian kami menghubungi seluruh ketua pimpinan Ormas yang ada di Pandeglang, Tokoh Agama dan tokoh pemuda untuk hadir di Polres Pandeglang," ujarnya.
Menurutnya, Ulama Kharisnatik yakni Abuya Muhtadi menyampaikan masyarakat tetap menjaga keamanan, tertib, dan tidak mudah terprovokasi.
"Dan Abuya juga menyampaikan biar lah pihak Kepolisian yang menegakan aturan sesuai hukum yang berlaku," tuturnya.
Oki berharap di Pandeglang bisa aman, kondisuvitas terjaga, dan jangan melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan semua pihak.
"Insya Allah kita jaga marwah Kota Santi sejuta Ulama ini sampai titik darah penghabisan," tandasnya. (Samsul)