JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Toyota menargetkan netralitas karbon pada tahun 2050 dan sangat yakin bahwa "mobil ramah lingkungan hanya akan berkontribusi terhadap lingkungan jika digunakan secara luas".
Namun, karena perusahaan beroperasi di 204 negara, yang masing-masing memiliki kondisi pasar berbeda, bukan tidak mungkin menawarkan solusi tunggal yang memenuhi kebutuhan setiap pelanggan Toyota.
Misalnya, kurangnya infrastruktur yang memadai di beberapa negara, yang membatasi penyebaran kendaraan listrik (EV), dan hal yang sama juga berlaku untuk kendaraan bertenaga hidrogen. Ada juga permasalahan biaya karena pelanggan di pasar tertentu belum tentu memiliki daya beli yang sama dengan pelanggan di negara lain.
Oleh karena itu, produsen mobil asal Jepang tersebut menerapkan strategi multi jalur yang menawarkan berbagai solusi transportasi penumpang rendah karbon yang paling memenuhi kebutuhan pelanggan.
Strategi ini mencakup pengembangan berbagai jenis powertrain, mulai dari kendaraan listrik hibrida (HEV), yang dirintis oleh Prius lebih dari dua dekade lalu, hingga kendaraan hibrida plug-in (PHEV) dan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV). Kendaraan listrik baterai (BEV) juga dinilai penting dalam strategi ini, karena pembuat mobil baru saja mengumumkan teknologi barunya.
Strategi tersebut digunakan di setiap pasar yang dimasuki Toyota, termasuk Indonesia. Saat ini, UMW Toyota Motor (UMWT) yakin HEV paling cocok di pasar tanah air, dengan Corolla Cross Hybrid dan Innova Zenix Hybrid sudah ditawarkan. Jauh sebelum keduanya, para konsumen setia Toyota menyambut Prius generasi ketiga pada tahun 2009 dan Prius c pada tahun 2012.
UMWT juga menjual model dengan mesin bensin dan diesel yang bertenaga, namun kini para pecinta otomotif menantikan peluncuran mobil listrik pasar massal pertama Toyota, bZ4X, yang saat ini sedang diuji menjelang peluncuran resminya pada akhir tahun ini.
Secara teknis, bZ4X dibekali baterai lithium-ion 71,4 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 500 km sesuai standar WLTP. Baterainya menggerakkan motor listrik yang dipasang di depan dengan tenaga 204 PS (201 hp atau 150 kW) dan torsi 266 Nm.
Unit Toyota EV juga tersedia di Thailand sebagai penggerak empat roda, yang mendapat motor listrik belakang dan meningkatkan tenaga hingga 218 PS (215 hp atau 160 kW) dan torsi 337 Nm, namun jangkauannya dikurangi menjadi 411 kilometer.
Untuk pengisian daya, bZ4X mendukung daya input AC maksimum 6,6 kW (Tipe 2) serta pengisian cepat DC (CCS2) hingga 150 kW yang dapat mengisi daya baterai dari 0 hingga 80% hanya dalam waktu 30 menit.
Keistimewaan dari unit kendaraan satu ini antara lain lampu LED eksterior, velg 20 inci, cluster instrumen digital 7 inci, layar sentuh infotainment 12,3 inci, pengatur suhu zona ganda dan ventilasi belakang, charger telepon nirkabel, jok kulit dan bagian depan, kamera di Panel, kursi pengemudi dan pintu belakang elektrik serta sistem bantuan pengemudi Toyota Safety Sense.
Kemungkinan besar, mobil baru Toyota ini akan dipasarkan pada tahun depan. Menurut prediksi harga Toyota EV AWD bZ4X dibanderol hingga 1,836 juta baht (RM243,427) di Thailand, sedangkan FWD bZ4X berharga Rp 1,19 miliar.